Abdullah Abu Bakar menghadiri sekaligus memaparkan mengenai pendataan UMK dan UMB menurut Sensus Ekonomi 2016 bertempat di Gedung Lantai V Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Kediri, Selasa (1/8).
Sensus Ekonomi tahun 2016, yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri menunjukkan bahwa jumlah usaha non pertanian di kota kediri sebanyak 39.932 unit usaha, yang terdiri dari 38.806 usaha mikro kecil dan 1.126 usaha menengah besar. Hasil tersebut bila dibandingkan dengan Sensus Ekonomi tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 19,51%, dengan jumlah usaha 33.411, dan jumlah unit usaha di tahun 2016.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan sesuai dengan data BPS, sebaran untuk jumlah usaha menurut skala usaha di tiga kecamatan yang ada di Kota Kediri, yang tertinggi yaitu berada di Kecamatan Mojoroto sebanyak 14.511 UMK, namun untuk UMB dengan jumlah paling besar sebanyak 658 usaha yaitu di Kecamatan Kota. “Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Kota Kediri ini juga bergantung pada Usaha Menengah Besar (UMB), maka dengan begitu UMK Kota Kediri harus ditingkatkan,” kata Mas Abu.
Di Kota Kediri, Menurut Mas Abu adanya Usaha Menengah Besar juga membantu perekonomian, namun tidak boleh terlalu terpaku. UMK di Kota Kediri juga harus tumbuh, bila UMK tumbuh maka di sector tenaga kerja juga akan tumbuh, terbukti dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 58,20% dari total tenaga kerja sebesar 85.255 orang. “Dilakukannya sosialisasi pendataan usaha mikro kecil dan usaha menengah besar ini sebagai kelanjutan dari kegiatan Sensus Ekonomi tahun 2016,” ujarnya.
Harapan Walikota Kediri, UMK dan UMB yang ada di Kota Kediri bisa mengambilan tenaga kerja dari warga Kota Kediri. Karena saat ini Pemerintah Kota Kediri sudah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada seperti, adanya Universitas Brawijaya, dan STAIN yang akan berubah jadi IAIN. “Peningkatan kualitas SDM ini agar Indeks Pembangunan Manusia di Kota Kediri tetap lebih tinggi dari IPM rata-rata provinsi dan nasional,” harap Mas Abu.
Selain upaya untuk meningkatkan kualitas SDM juga dilakukan upaya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu dengan diselenggarakannya pelatihan dan event-event seperti pelatihan 700 tenaga kerja, Kediri Car Free Night dan Bazarku Bazarmu yang didalamnya juga terdapat perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan perekonomian di Kota Kediri. Selain itu juga dapat memperkenalkan produk-produk UMKM Kota Kediri agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Kemarin tahun 2016, batik dan tenun khas Kota Kediri, kami panggilkan desainer terkemuka untuk membuat tenun dan batik lebih menarik dan bagus saat digunakan,” kata Mas Abu.
Hadir dalam acara Sosialisasi Pendataan UMK dan UMB Sensus Ekonomi 2016 yaitu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Djoko Raharto, Kepalas BPS Kota Kediri Ellyn Brahmana, Kepala OJK Kota Kediri Bambang Hermanto dan Kepala OPD Pemkot Kediri.