RPJMD dan Musrenbang tahun 2020 ini harus lebih fokus dan tepat sasaran. Sebenarnya selama ini Pemerintah Kota Kediri juga sudah fokus namun tuntutannya adalah harus ada terobosan-terobosan baru yang dilakukan. Data-data yang di kelola Barenlitbang itu adalah data kolaborasi antar organisasi perangkat daerah jadi sudah tidak ada ego sektoral lagi. Hal tersebut diungkapkan Walikota Kediri saat membuka Sosialisasi RPJMD, Musrenbang tahun 2020 serta Sosialisasi Sensus Penduduk oleh BPS Kota Kediri di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Senin (17/2).
Walikota Kediri menyampaikan bahwa ada hal yang perlu digaris bawahi dalam musrenbang khususnya di kelurahan yaitu tolong selesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di tingkat RT/RW dengan dana Prodamas Plus maupun dana kelurahan. Anggaran yang disalurkan ke kelurahan bersumber dari dana Prodamas Plus, dana kelurahan serta anggaran perangkat daerah terkait. “Saya minta, kepada para lurah untuk mengawal usulan musrenbang kelurahan agar tidak tumpang tindih satu sama lain. Lalu selalu gunakan komunikasi dua arah serta utamakan kolaborasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Mas Abu berpesan kepada seluruh perangkat daerah agar selalu memperhatikan target kinerja yang tercantum dalam RPJMD Kota Kediri tahun 2020-2024, sehingga nantinya selaras dengan misi target kinerja. Selain itu perangkat daerah juga harus menggunakan anggaran secara optimal. “Perlu saya sampaikan, Visi RPJMD 2020-2024 yaitu Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni yang kemudian dijabarkan dalam berupa misi yaitu mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, transparan dan berintegritas, berorientasi pada pelayanan prima dan teknologi informasi. Kita sudah memulai menggunakan teknologi informasi, sudah ada anak IT tiap kelurahan itu dimanfaatkan untuk membantu pak lurah dalam pelayanan online di kelurahan. Yang kedua, mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing berbasis nilai agama dan budaya. Kemudian yang ketiga, memperkuat perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkeadilan. Potensi Kota Kediri adalah ekonomi jadi gerbongnya adalah ekonomi, hal itu yang harus lebih didorong kedepannya. Terakhir keempat, mewujudkan Kota Kediri yang aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Kota Kediri harus kita buat kampung-kampung yang nyaman sehingga orang yang tinggal disitu merasa dapat pelayanan yang baik,” ujarnya.
Terakhir, orang nomor satu di Kota Kediri ini menyampaikan perihal sensus penduduk 2020. Mas Abu mengatakan dalam rangka mewujudkan ”Satu Data Kependudukan Indonesia” Pemerintah Pusat tahun 2020 mengadakan sensus penduduk yang dimulai bulan ini. Jadi warga mulai melakukan sensus sendiri melalui aplikasi di telepon genggam masing-masing. Penduduk bisa memasukkan datanya sendiri di aplikasi termasuk penggunaan listrik dirumahnya. Jadi tidak ada alasan lagi, pengguna smartphone bisa mengisi sesuai dengan keadaannya masing-masing. Websitenya adalah sensus.bps.go.id dan loginnya menggunakan Nomor Induk Kependudukkan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK). “Saya minta kepada seluruh perangkat daerah baik kelurahan, kecamatan untuk memperhatikan secara detail sosialisasi yang akan disampaikan oleh BPS Kota Kediri. Jadi kita bisa tahu kemiskinan, penduduk di Kediri seperti apa dan pengguna listrik. Saya berharap paling tidak di Balaikota seluruh PNS Kota Kediri mengisi itu semua karena data ini digunakan oleh negara untuk mewujudkan satu data kependudukan di Indonesia,”ujar Mas Abu.
Sosialisasi yang diselenggarakan ini dihadiri oleh Kepala BPS Kota Kediri Agus Puji Raharjo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Enny Endarjati, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edy Darmasto, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, lurah se-Kota Kediri. (Ast/sk)