Walikota Kediri yang bertindak sebagai inspektur upacara, kembali memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November yang dilaksanakan di Halaman Balaikota Kediri. Pada tahun 2017 ini dengan tema 'Perkokoh Persatuan untuk Membangun Negeri' dengan harapan dapat membuat semakin bersatu padu membangun negeri.
Dalam sambutannya, Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa semangat kebangsaan hari ini di Hari Pahlawan adalah sebuah nasionalisme yang dilandasi oleh kemanusiaan universal bukan nasionalisme yang sempit. Sebuah nasionalisme oleh Bung Karno diikrarkan bahwa "My Nationalism is Humanity". Sebuah nasionalisme yang ditegaskan dalam pidato 1 Juni lahirnya Pancasila bahwa nasionalisme hanya bisa hidup subur di dalam tamansarinya internasionalisme. Internasionalisme dapat hidup subur jikalau berakar dalam buminya nasionalisme.
Walikota Kediri juga mengatakan inilah saatnya menuntaskan perjuangan membangun bangsa dengan sikap mental yang positif dan konstruktif yaitu membangun sebuah bangsa yang merdeka, maju, bersatu, berdaulat dan terbuka. “Hanya dengan revolusi mental yang positif, optimis dan sadar riwayat kita sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat dan terbuka kita menyelami tantangan dan persoalan yang kita hadapi bersama dengan semangat persatuan di dalam kesetaraan seluruh anak bangsa tanpa diskriminasi,” kata Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri.
Mas Abu Walikota Kediri juga menjelaskan bahwa di Upacara Hari Pahlawan ini dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Kediri dengan Kepolisian Resort Kediri Kota tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba menjadi kurikulum pendidikan.
Saat ini di Indonesia sudah masuk dalam darurat narkoba, jumlah pengguna narkoba telah merajalela mencapai enam juta orang, 15 ribu orang meninggal dunia setiap tahun atau 41 orang meninggal dunia setiap harinya akibat narkoba. Pasar narkoba saat juga sudah semakin meresahkan karena sudah mulai membidik generasi muda. “Karena itu, kita perlu membentengi dan memberikan kesadaran kepada pelajar sejak dini melalui pendidikan anti narkoba yang nantinya akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan formal,” ujar Walikota Kediri.
Lebih lanjut Abdullah Abu Bakar Walikota Kediri mengungkapkan tindak lanjut penandatanganan MOU ini nantinya yaitu adanya sosialisasi tentang narkoba di sekolah-sekolah oleh Polresta Kediri yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri. Hal ini dilakukan guna membentengi dan memberikan kesadaran “Self Defence” kepada para generasi muda serta memberikan wawasan bahwa penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya.
Usai upacara Hari Pahlawan 10 November, Walikota Kediri beserta Forkopimda melaksanakan prosesi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kota Kediri untuk mengenang jasa para pahlawan Indonesia.
Perlu diketahui, Walikota Kediri melepas 95 atlet POR SD/MI tingkat Jatim, yang akan bertanding di Lumajang. Selain itu, di halaman Balaikota Kediri terdapat pameran foto tentang Bahaya Narkoba.Turut hadir dalam upacara tersebut Forkopimda Kota Kediri, LVRI, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan peserta upacara dari kalangan pelajar, mahasiswa, ASN, TNI, dan Polri.