Mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Komandan Kodim 0809 Joko Setiyo Kurniawan, Kepala Kemenag Kota Kediri Zuhri, KH. Melvin Zainul Asyiqin (Gus Iing), KH. MD Thoha Yahya (Gus Lik), KH. Abu Bakar Abdul Jalil (Gus Ab), jajaran Kodim 0809 Kediri dan para santri dari Ma'had Darul Ilmi MAN 2 Kota Kediri berkumpul dan berdo'a bersama di Taman Makam Pahlawan Kota Kediri, Kamis (9/11).
Mas Abu menjelaskan kegiatan do'a bersama ini adalah sebagai harapan besar agar masyarakat dapat mengenang dan lebih menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia.
Disampaikannya, pada zaman dahulu, para pahlawan berjuang agar Indonesia harus bisa merdeka, adil dan makmur. Saat ini, adalah tugas para pemuda untuk mengisi kemerdekaan dengan prestasi. "Kalian tidak perlu mati untuk membela bangsa, saat ini kalian harus bisa menjadi tonggak kemajuan bangsa dengan berbagai prestasi di segala bidang. InsyaAllah dalam waktu yang tidak lama, Indonesia akan mampu untuk berubah dari negara berkembang menjadi negara yang maju dimulai dari kita untuk menggunakan produk-produk asli buatan dalam negeri," ujar Mas Abu.
Mas Abu juga berpesan kepada para senior untuk memberikan bimbingan dan dukungan penuh kepada para pemuda untuk bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan prestasi. Tak lupa, Mas Abu mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendo'akan para pahlawan dan menjadikan mereka sebagai suri tauladan atas perjuangan yang telah dilalui.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0809 Kediri Joko Setiyo Kurniawan menyampaikan bahwa Taman Makam Pahlawan adalah tempat bagi anggota TNI Polri dan masyarakat yang mendapatkan tanda kehormatan Bintang Gerilya dari Presiden Indonesia.
Bintang Gerilya adalah sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia kepada setiap warga negara RI yang menunjukkan keberanian, kebijaksanaan, dan kesetiaan yang luar biasa dalam mempertahankan republik semasa revolusi antara tahun 1945-1950, terutama saat Agresi Militer Belanda I dan II. Para pahlawan penerima bintang gerilya berhak untuk dimakamkan di makam pahlawan.
Lebih lanjut, Joko Setiyo menyampaikan bahwa Kota Kediri bisa dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain untuk lebih menghargai jasa para pahlawan. "Setahu saya, Kota Kediri adalah satu-satunya daerah yang menggelar do'a bersama untuk mengenang jasa para pahlawan. Semoga kegiatan yang sangat baik ini dijadikan contoh bagi daerah-daerah yang lainnya," ujarnya.