Malam ini (24/1), Kopi Tahu kembali digelar, kali ini Kelurahan Ngampel berkesempatan disambangi Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Bertempat di Jl. Bakung RT 14 RW 3 Kelurahan Ngampel.
Dalam Kopi Tahu kali ini warga Kelurahan Ngampel dapat secara langsung mendapatkan secara langsung pelayanan kependudukan, pelayanan kesehatan dan pelayanan perijinan.
Dalam acara tersebut Mas Abu juga mereview kembali beberapa usulan warga Kelurahan Ngampel yang diusulkan pada Kopi Tahu sebelumnya. Seperti usulan Budi Prayitno, warga RT 10 RW 2 yang memohon untuk dibuatkan gedung serbaguna di Kelurahan Ngampel dan mengusulkan pelebaran jalan aspal di sepanjang Jalan Bunga. Usulan tersebut sudah direalisasikan pada tahun 2016 baik pembangunan gedung maupun jalan.
Usulan selanjutnya dari Zaenal dari RT 07 menanyakan Mengapa untuk pembersihan yang dilakukan dari dinas DKP cuma menyapu di pinggir jalan saja? kenapa trotoar tidak dibersihkan juga? usulan tersebut sudah direalisasikan oleh petugas dari DLHKP untuk pembersihan jalan dan trotoar.
Selanjutnya, Mas Abu mereview, usulan mengenai batu plengsengan tanggul di Kali Kedak RT 17 ambrol dan di daerah Makam juga ambrol plengsengannya yang disampaikan oleh Sugiyono. Terkait pemeliharaan rutin sudah pernah dilakukan dengan cara bersih-bersih , tetapi untuk perbaikan plengsengan diusulkan tahun 2018.
Dalam kesempatan ini, walikota muda berusia 37 tahun ini juga menjelaskan juga kembali beberapa program Pemerintah Kota Kediri diantaranya, hibah bansos, taman kota, pembangunan gedung baru RSUD Gambiran dan Kampus 2 Politeknik Kediri. Adapula transportasi gratis bagi pelajar yakni angkot dan bus sekolah gratis, layanan halte bus dan angkutan umum, zona aman selamat sekolah, beasiswa mahasiswa bagi warga kurang mampu, seragam gratis bagi pelajar, English Massive, perpustakaan keliling, homecare, ambulan gratis, serta posyandu lansia dan balita.
Mas Abu juga menyampaikan beberapa pembangunan dari Kelurahan Ngampel yang dirampungkan dengan dana Prodamas maupun dana Musrenbang.
Kemudian Mas Abu memberikan kesempatan warga untuk bertanya atau memberikan usulan terkait pembangunan di Kota Kediri khususnya di Kelurahan Ngampel. Salah satunya Irwan warga RT11 RW2 yang mengusulkan diadakannya penerangan jalan di jl Abusono di kawasan RT 11 yang kearah utara menuju RT 8 dikarenakan lampu PJU yang ada selama ini sering mati dan di jl kenanga yang dulunya ada PJU namun beberapa waktu sejak ada perbaikan jaringan listrik oleh PLN lampunya belum ada sampai saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Mas Abu meminta untuk PJU dianggarkan melalui prodamas. "Anggarkan saja lewat prodamas, tagihannya amprahkan sekalian, nanti Pemda yang akan membayar tagihannya," ujar Mas Abu.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Supriyadi warga RW 1 mengharapkan adanya pelebaran jalan di jl Gatot subroto di area sekitar depan Rumah Sakit Muhammadiyah. Terkait hal tersebut, Mas Abu menjelaskan Pemkot tidak bisa menindaklanjuti permohonan yang diajukan Ahmad karena jalan yang dimaksudkan termasuk dalam jalan provinsi. "Itu jalan provinsi, jadi kita tidak bisa kerjakan. Kita ajukan dulu ke provinsi dan untuk tindaklanjutnya bagaimana itu dari Dinas PU Pemprov," ujarnya.
Sementara itu, M Baihaqi anggota GP Ansor Kelurahan Ngampel meminta alat rebana untuk kegiatan keagamaan. Permintaan tersebut langsung ditanggapi Mas Abu dengan mengusulkan melalui Prodamas. "Minta di Prodamas saja, caranya sowan ke Pak RT Pak RW lalu sampean jelaskan kalau kita pemuda pemudi meminta alat rebana agar bisa digunakan di kegiatan keagamaan agar anak anak bisa shaleh shalehah. Dan kalau ada rembug warga sampean harus ikut," ujarnya.
Untuk diketahui, melalui acara Kopi Tahu ini, Pemerintah Kota Kediri tidak hanya menampung aspirasi masyarakat saja, namun juga direalisasikan. Dalam kesempatan ini selain dihadiri warga Kelurahan Ngampel, hadir Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Camat Mojoroto M Ridwan dan Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri.