Pjs Wali Kota Jumadi Hadiri FKUB/PAUB-PK

berita | 18/04/2018

Malam keakraban Forum Kerukunan Umat Beragama / Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (FKUB/PAUB-PK) Kota Kediri kembali digelar. Pada kesempatan kali ini, FKUB/PAUB-PK diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kota Kediri, Rabu (18/4).

Sedikit berbeda dari malam keakraban sebelumnya, pada acara ini dihadiri oleh Pjs Walikota Kediri Jumadi untuk kali pertama. Selain itu, hadir pula Komandan Kodim 0809 Kediri Dwi Agung Sutrisno, Wakapolresta Kediri, Ketua Ponpes Wali Barokah Sunarto beserta keluarga besar Ponpes Wali Barokah, Pengurus FKUB/PAUB-PK dan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.

Dalam sambutannya, Jumadi menyampaikan Kota Kediri adalah kota yang indah, dimana Bhinneka Tunggal Ika benar-benar terwujud dalam bentuk kerukunan antar warganya. Suasana guyub dan rukun dari seluruh elemen masyarakat inilah yang menjadi dambaan masyarakat dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari keagamaan, perekonomian dan pembangunan yang berjalan dengan baik.

Jumadi dalam kesempatan ini menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh masyarakat Kota Kediri, khususnya FKUB/PAUB-PK yang selama ini telah membantu pemerintah dalam menjaga suasana aman dan nyaman di Kota Kediri. "Saya titip pesan kepada paguyuban dan tokoh masyarakat, sebentar lagi akan ada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kediri. Mari kita jaga bersama kondusifitas ini agar tetap damai," ujarnya.

Dalam acara malam keakraban kali ini juga diputarkan sebuah pesan video dari Ahmad Syafi'i Mufid, Ketua FKUB/PAUB-PK DKI Jakarta yang beberapa saat yang lalu beserta rombongan berkunjung ke Kota Kediri dalam rangka peningkatan capacity building kepengurusan FKUB/PAUB-PK Provinsi DKI Jakarta. "Indonesia, khususnya Jawa timur dan lebih khususnya lagi Kediri adalah daerah yang menunjukkan sebagai daerah yang toleran, daerah yang damai. Kami mau belajar, mengapa daerah ini bisa terjadi kedamaian dan kerukunan seperti itu. Rupanya, orang-orang di Kediri ini memiliki filsafat yang sangat bagus, yaitu yang sama jangan dibedakan dan yang beda jangan disamakan. Inilah prinsip toleransi yang sejati dan ini adalah ke khas an dari Kediri sehingga Kediri menjadi aman. Mari kita belajar toleransi dari negeri sendiri, seperti contohnya di Kediri ini," ujarnya