Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Kediri menyelenggarakan kegiatan apel siaga dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2018. Kamis (26/04), bertempat di lapangan Gajah Mada Kecamatan Pesantren. Apel siaga kegiatan sadar bencana dilaksanakan dan diikuti sekitar 300 orang yang terdiri dari 19 lembaga dan komunitas se-kota Kediri. Meski sampai saat ini keputusan presiden tentang HKBN belum di tanda tangani, kegiatan apel siaga tetap dilaksanakan sebagaimana himbauan dari kepala BNPB tentang himbauan simulasi evakuasi bencana secara serentak pada tanggal 28 febuari 2018 dan tahun ini telah memasuki tahun kedua. Kesiapsiagaan sangat penting bagi setiap orang, bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja. Untuk itu segala upaya kesiapsiagaan yang dilakukan pada hari tersebut menjadi investasi yang sangat bernilai.
Bertindak sebagai inspektur upacara Mandung Sulaksono selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Kediri memberikan sambutan dihadapan peserta upacara. Pada saat menyampaikan sambutan, Mandung mengajak seluruh OPD di lingkup Pemerintah Kota Kediri untuk bisa mengalokasikan anggaranya dalam kegiatan latihan kesiapsiagaan melalui simulasi evakuasi mandiri minimal satu tahun sekali, serta dapat membentuk tim siaga bencana dilingkungan perkantorannya masing-masing. Selain itu, Mandung juga menghimbau seluruh komuitas dan lembaga agar mengubah paradigma penanggulangan bencana yang selama ini bersifat reaktif, reponsif beralih kepada penanggulangan bencana yang bersifat preventif yaitu dengan membuka ruang yang lebih luas terhadap kegiatan-kegiatan resiko bencana.
Sebagai informasi, dari data kejadian tahun 2017 dari 2341 kejadian bencana yang terjadi di Indonesia sekitar 413 kejadian bencana terjadi di Jawa Timur di mana sekitar 97% atau 399 kejadian bencana di dominasi oleh banjir, longsor, angin putting beliung, kebakaran hutan. di Kota Kediri yang terdampak bencana terdiri dari bencana banjir sebanyak 150 rumah serta kemarin tahun 2017 angin kencang , puting beliung sebanyak 65 rumah sedangkan bencana kebakaran sebanyak 8 rumah.
Kegiatan utama dari latihan kesiapsiagaan mandiri berupa latihan evakuasi mandiri yang diawali dengan aktivasi sirine atau tanda peringatan dini lainnya dan diuji tempat evakuasi sementara atau tempat kumpul serta tempat evakuasi akhir. Adapun sasaran lokasi dari kegiatan ini adalah institusi pendidikan, perkantoran pemerintah maupun swasta, kawasan perdagangan dan industri, kawasan pemukiman yang rentan terdampak bencana serta kawasan objek vital dan fasilitas umum.