Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memimpin rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk membahas kondisi inflasi pada bulan Juli 2018 di command center Balaikota Kediri, (8/8).
Dalam kesempatan rapat, Walikota yang akrab disapa Mas Abu itu menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kinerja TPID Kota Kediri yang berhasil menjadi TPID terbaik se Jawa-Bali tahun 2017 dan 2018."Mudah-mudahan ini membawa berkah bagi masyarakat Kota Kediri.
Saya harap, kinerja pengendalian inflansi semakin kompak dan kedepan bisa juara lagi,"ujarnya.
Mas Abu yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Kota Kediri menyampaikan beberapa arahan dari presiden Joko Widodo untuk dijadikan perhatian bersama. "Koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus ditingkatkan, memaksimalkan kinerja satgas pangan yang sudah terbentuk, perdagangan antar daerah dan masalah distribusi menjadi perhatian serius dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, TPID diminta turun ke lapangan untuk mengecek stok pangan, memperhatikan mekanisme pasar serta membangun dan mengembangkan pasar pengumpul,"ujarnya.
Mas Abu juga meminta seluruh TPID untuk tetap waspada, mendeteksi sedini mungkin gejolak inflasi dan menekankan inovasi sesuai potensi daerah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri."Yang penting bukan pialanya tapi bagaimana inflasi tetap terjaga dengan baik. Masyarakat tidak belanja bahan pokok yang harganya naik turun. Kalau mulai ada gejolak segera di atasi. "imbuhnya.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti menyediakan tempat untuk menyimpan stock beras dalam rangka stabilitas harga, percepatan pembangunan jembatan brawijaya demi kelancaran arus ditribusi barang dan percepatan operasional pasar setono bethek.
Dalam rakor membahas kondisi inflasi bulan Juli 2018 turut hadir kepala perwakilan BI Kota Kediri dan anggota Tim Penanggulangan Inflasi Kota Kediri.