Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar berbincang bersama peraih medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga pencak silat dan peraih medali Kejuaraan Dunia 2016 di Bali, Sarah Tria Monita, Rabu (5/9) bertempat di Dhoho Tv. Dalam talk show Warung Komunikasi tersebut Walikota Kediri dan Sarah bincang-bincang mengenai keberhasilan Sarah menjadi atlet muda yang sukses. Sarah sendiri merupakan atlet berprestasi yang berasal dari Kediri tepatnya di Wates dan tercatat sebagai alumni di SMPN 7 Kediri.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini menuturkan dengan datangnya Sarah di Kota Kediri, dapat membawa suntikan semangat bagi atlet-atlet muda di Kota Kediri. Atlet-atlet di Kota kediri dapat menjadikan Sarah sebagai inspirasi untuk berjuang meraih prestasi hingga ditingkat internasional. “Tentunya dengan adanya Sarah disini bisa menjadi suntikan semangat bagi atlet-atlet di Kota Kediri untuk terus berjuang meraih prestasi setinggi-tingginya,” ujarnya.
Mas Abu mengungkapkan, yang terpenting harus dipahami atlet-atlet muda Kota Kediri adalah jangan takut untuk gagal dan harus memiliki mental baja. Kegagalan harus menjadi awal untuk berjuang lebih untuk menemukan keberhasilan. “Menurut saya kegagalan itu keniscayaan karena semua orang pasti pernah gagal. Seperti Sarah ini pasti juga pernah gagal, namun dia memiliki mental baja, terus berlatih dan tidak mudah pecah semangatnya. Ini yang harus ditiru untuk menemukan keberhasilan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini menjelaskan untuk di Kota Kediri sendiri, Pemkot Kediri mendukung atlet-atlet di Kota Kediri. Pemkot Kediri telah bekerjasama dengan KONI Kota Kediri untuk menjamin para atlet-atlet di Kota Kediri. “Kami menjamin bagi atlet-atlet yang berprestasi tidak kesulitan saat mencari sekolah di Kota Kediri. Kita ada aturan untuk juara 1,2 dan 3 tingkat Provinsi maka kita akan masukan ke sekolah di Kota Kediri yang sesuai dengan bakatnya. Atlet-atlet di Kota Kediri juga harus bagus dalam akademiknya,” jelasnya.
Pada talk show ini, Sarah menceritakan sosok dibalik kesuksesannya adalah sang ibunda, Lasmi yang merupakan guru di MTs Negeri 2 Kediri. Menurut Sarah, ibunda nya lah yang menjadikan dirinya hingga sukses seperti saat ini. “Mama terus memberikan motivasi buat Sarah. Dulu setiap pulang sekolah Sarah disuruh bawa training dan diturunkan ditengh jalan untuk lari. Jaraknya kurang lebih 2,4 kilometer. Sempet sebel kenapa mama seperti itu, tapi itulah cara mama untuk melatih Sarah,” ceritanya.
Sarah mengungkapkan bahwa dulu tidak pernah terlintas dipikirannya akan menjadi atlet pencak silat. Bahkan dulu sarah lebih suka volly. Namun di volly dirinya tidak berkembang dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti pencak silat karena dirinya sendiri suka dengan bela diri. “Dulu Sarah sempat di volly. Namun kurang berkembang dan akhirnya ikut pencak silat di perguruan Sawunggaling. Lulus SMP Sarah langsung melanjutkan ke SMA Olahraga karena disana porsi latihannya banyak,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Sarah berpesan agar atlet-atlet di Kota Kediri terus semangat dan rajin berlatih. Serta memiliki mental yang kuat.
Hadir dalam talk show tersebut Ketua KONI Kota Kediri Heru Marwanto, Kepala Sekolah SMPN 7 Kediri Adi Wasito, Guru SMPN 7 Kediri Heri Purnomo, Ketua IPSI Kota Kediri Siswanto, Ibunda dari Sarah yakni Lasmi serta atlet-atlet Puslakot Kota Kediri.