Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pembangunan pendidikan. Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program prioritas dalam pembangunan pendidikan untuk membantu anak keluarga tidak mampu agar tidak putus sekolah. Program ini termasuk dalam Nawacita yang kelima Presiden Joko Widodo.
Guna menyinergikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia untuk mendorong pemerintah agar PIP berjalan efektif serta mencari solusi dari permasalahan pengelolaan dana PIP. Maka diselenggarakan Rapat Koordinasi Pemeriksaan Terinci Kinerja Pengelolaan Dana PIP, Jumat (16/11) bertempat di Insumo Kediri Convention Centre.
Dalam Sambutan selamat datangnya, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan kegiatan ini menjadi semangat baru bagi Pemerintah Kota Kediri untuk memajukan bidang pendidikan. PIP juga menjadi salah satu yang mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri yang saat ini berada di angka 77,13. Tidak hanya IPM nya yang tinggi, kesalehan sosial anak pun juga dijaga dengan baik. Selain itu rata-rata lama sekolah di Kota Kediri berada diangka 9,9 dan angka harapan sekolah yakni 14,50. “Alhamdulillah saya senang dengan PIP ini. Ini salah satu yang mempercepat pembangunan pendidikan di Kota Kediri,” ujarnya.
Walikota muda berusia 38 tahun ini menjelaskan sebesar 23% dari APBD Kota Kediri disusun untuk pendidikan. Di Kota Kediri juga terdapat 22 sekolah inklusi yang bertujuan untuk meratakan pendidikan yang berkeadilan. Selain itu ada pula kelompok belajar bagi anak-anak jalanan yang putus sekolah. “Saya yakin dengan anggaran tinggi yang kita investasikan untuk SDM bisa membawa kita lebih maju dari daerah lainnya. Saya berharap pemerintah pusat bisa memiliki program dapat mendorong peningkatan IPM karena saat ini kita dihadapkan pada persaingan global,” jelas pria yang lekat disapa Mas Abu ini.
Untuk siap bersaing dalam persaingan global, lanjut Mas Abu, Pemerintah Kota Kediri memiliki program English Massive yakni kursus Bahasa Inggris gratis yang diadakan disetiap RW. Saat ini telah ada 6000 warga Kota Kediri yang mengikuti program tersebut untuk belajar speaking dengan baik. “Rata-rata orang Indonesia kalah bersaing di bahasa asing, untuk itu kita beri pelatihan speaking Bahasa Inggris. Dengan cara ini pendidikan lebih baik dan lebih maju lagi,” pungkasnya.
Rakor ini juga menghadirkan narasumber yakni anggota VI BPK RI Prof.Dr. Harry Azhar Azis, dan anggota DPR RI M. Sarmuji.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Kepala Auditor VI B Rita Amelia, Pj Sekda Kabupaten Kediri Muhammad Solikin, asisten, kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri dan kepala sekolah. Kegiatan ini diikuti 300 siswa dan orang tua siswa SD, SMP dan SMA/SMK Kota dan Kabupaten Kediri.