Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak mendatang, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Kediri menggelar kegiatan sosialisasi peran serta masyarakat dalam meningkatkan partisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai unsur, seperti Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Lembaga dan elemen masyarakat Toga Tomas.
Pada kegiatan yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Kediri, Senin (28/10) tersebut Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri, Tanto Witjohari hadir sebagai salah satu narasumber. Dalam materinya terkait Pengawasan Partisipatif Pada Pemilihan, Tanto mengatakan bahwa suksesnya penyelenggaraan Pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Penyelenggara Pemilu, yaitu KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), tetapi menjadi tanggung jawab peserta pemilihan dan masyarakat.
"Partisipatisi masyarakat dalam melakukan pengawasan Pilkada bukan karena terikat dengan siapa-siapa tapi terikat dengan pribadi masing-masing dalam menjaga keseimbangan antara Paslon 1 dan 2 untuk Kota Kediri lebih aman dan nyaman,"ungkapnya.
Tanto mengungkapkan bahwa ia menaruh harapan besar pada generasi muda di Kota Kediri, agar bisa berperan lebih aktif dari pada para orang tua dalam melakukan partisipatif pengawasan Pilkada 2024. "Generasi muda kita adalah garda terdepan yang bisa membuat jalannya demokrasi kita lebih baik,"pungkasnya.
Terakhir Tanto berpesan pada peserta sosialisasi yang hadir agar ikut mengawasi dan mensukseskan Pilkada Serentak 2024. "Ayo sama-sama kita menekan golput. Pastikan jenengan sekalian berpasitipasi dalam Pilkada pada tanggal 27 November mendatang,"pesannya diakhir materi.
Sementara itu Hartono selaku Anggota Bawaslu Kota Kediri Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Bawaslu Kota Kediri memiliki personil yang minim untuk melakukan pengawasan di Tingkat Kota maupun Kelurahan, sehingga partisipatif masyarakat dalam Pilkada sangatlah penting.
“Dalam pengawasan Pilkada serentak ini tenaga yang dimiliki Bawaslu tidak terlalu banyak, baik ditingkat Bawaslu Kota, Kecamatan maupun Kelurahan. Maka dari itu, kita libatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat pada kegiatan ini,"ucapnya.
Hartono menjelaskan bahwa pihaknya menghadirkan 150 orang dari 50 lembaga yang ada di Kota Kediri pada kegiatan ini agar bisa ikut andil dalam partisipasi pengawasan Pilkada serentak 2024.
Lebih lanjut Hartono, mengungkapkan bahwa salah satu yang perlu diawasi dalam Pilkada terkait maraknya berita hoax, baik di media sosial dan media apapun. mari kita bersama ikut mengawasi dan apabila menemukan berita hoax, laporkan ke Bawaslu Kota Kediri.
“Peran aktif masyarakat sangat penting dalam rangka partisipasi karena keterbatasan personil Bawaslu Kota Kediri baik di Kota, Kecamatan dan Kelurahan,” ujarnya.
Dijelaskan Hartono bahwa partisipasi masyarakat dalam bentuk pengawasan dalam proses kampanye dan terkait berita hoax yang ada media sosial itu bisa diawasi. Ketika ada informasi di media sosial tidak sesuai dengan fakta pemilik akun bisa dilaporkan.
“Selain itu, terkait suku, agama, ras dan antargolongan (sara) ketika mengandung unsur tersebut pada saat kampanye juga bisa dilaporkan,” ungkapnya.
Hartono juga menambahkan peran masyarakat terkait tolak politik uang mulai hari ini hingga hari pemungutan suara nanti juga harus diawasi.
“Masyarakat harus ikut mengawasi semuanya, karena kalau ada pelanggaran-pelanggaran bisa melaporkan ke Bawaslu,” ungkapnya.
Selain Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri, kegiatan ini juga menghadirkan pemateri Moch. Wahyudi, Anggota KPU sekaligus akademisi yang menyampaikan materi terkait Pencegahan Politik Uang dan Hari Tri Wasono CEO Media Online bacaini.id yang menyampaikan materi tentang Identifikasi Hoax Pilkada 2024.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri