Setelah pembangunannya rampung dan telah dibuka untuk uji coba pada Bulan Desember, Jembatan Brawijaya Kota Kediri diresmikan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Senin (18/3). Peresmian ini begitu istimewa karena bertepatan dengan 150 tahun berdirinya Jembatan Brug Over Den Brantas Te Kediri atau biasa dikenal jembatan lama yang berada disisi selatan Jembatan Brawijaya.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan peresmian Jembatan Brawijaya ini juga bertepatan dengan penetapan Jembatan Brug Over Den Brantas Te Kediri sebagai Struktur Cagar Budaya Peringkat Kota. “ Alhamdulillah pada tanggal 18 Maret kita meresmikan Jembatan Brawijaya dan menetapkan jembatan lama menjadi cagar budaya supaya kita semua bisa melestarikannya hingga anak cucu kita nantinya bisa melihat bangunan ini,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, walikota yang populer disapa Mas Abu tersebut menyampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga Jembatan Brawijaya bisa diselesaikan. Seperti diketahui, Jembatan Brawijaya ini sempat berhenti pembangunannya dan membutuhkan waktu yang lama dalam penyelesaiannya. “Empat setengah tahun lalu saya menyurati Bapak Presiden Republik Indonesia untuk memohon ijin melanjutkan proyek Jembatan Brawijaya yang telah lama berhenti. Namun ternyata membutuhkan proses panjang juga dan saya dibantu oleh Bapak Pramono Anung yang juga asli Kediri. Saya disuruh kirim surat tiga kali dan kemudian dirapatkan di Kementrian hingga akhirnya pembangunan Jembatan Brawijaya ini bisa dilanjutkan kembali,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini menyampaikan bahwa dengan beroperasinya Jembatan Brawijaya sangat membantu masyarakat karena dapat mengurangi cost bahan bakar. Sebelumnya masyarakat harus berputar kurang lebih empat kilometer setiap harinya. Apalagi Kota Kediri adalah kota perdagangan dimana banyak orang berlalu lalang dan membutuhkan lalu lintas yang simple dan tidak macet. “Saya hanya meneruskan saja memang ini bukan dikepemimpinan saya. Tapi saya dan Ibu Wakil Walikota Kediri punya komitmen untuk meneruskan proyek-proyek yang belum selesai hingga berdampak positif pada masyarakat. Jembatan ini kita buka tanggal 24 Desember dan kami biarkan dulu untuk evaluasi lalu lintas. Saat dibuka masyarakat sangat senang bahkan ada beberapa yang berhenti untuk selfie ,” pungkasnya.
Terakhir, Mas Abu berharap Jembatan Brawijaya ini akan membantu mengurai kemacetan yang ada di Kota Kediri. Apalagi akan adanya international airport dan exit tol di Kota Kediri. “Jembatan ini bisa membantu mengurai kemacetan meskipun masih kurang. Saya berharap perencanaan di kota Kediri dan eks-Karisidenan Kediri bisa bersambut sehingga bisa mengurangi dampak kemacetan dengan adanya airport dan exit tol, ” harapnya.
Usai memberikan sambutan, Walikota Kediri didampingi oleh Forkopimda Kota Kediri menandatangani prasasti.
Peresmian ini dimeriahkan oleh Tari Kolosal oleh 150 menari dan Tarian Suko-suko diatas Jembatan Brug Over Den Brantas Te Kediri.
Hadir dalam acara ini perwakilan Kejaksaan Agung Witono, perwakilan dari Sekretariat Kabinet Mikasari Muthmainah dan Ririn Ermawati, perwakilan dari BPKP pusat Dewa Putu, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Forkopimda Kota Kediri, Kepala KPWBI Kediri Musni Hardi, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, dan Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri.