Kegiatan Pentas Edukasi Transportasi 2019 yang digelar oleh Kementrian Perhubungan ini dihadiri oleh Sekretaris Jendral Kementrian Perhubungan Djoko Sasono, yang bertempat di SMA Negeri 1 Kediri, Rabu (30/10). Sekretaris Daerah Kota Kediri turut hadir dan menyimak sosialisasi dan edukasi kebijakan dan keselamatan transportasi begitu juga dengan siswa-siswi SMAN 1 Kediri.
Dalam sambutannya, Sekjen Kementrian Perhubungan mengatakan pelajar harus mengedepankan keselamatan dalam bertransportasi. Menurut data jumlah korban meninggal terbesar kedua yaitu kecelakaan lalu lintas. Dan penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar adalah sepeda motor sebesar 72,4%. Apabila ingin menjadi bangsa yang besar, angka kecelakaan tersebut harus diminimalisir atau dihilangkan. Keterlibatan pelajar sangat penting, dan harus menjadi agen perubahan.
Djoko Sasono juga mengingatkan pelajar di SMAN 1 Kediri ini agar selalu menjaga kesehatan dengan berolahraga. Karena angka penyakit gula meningkat pesat salah satu penyebabnya karena sering mengkonsumsi makanan berlebih dan kurang gerak. Untuk sehat memang harus berolahraga. Bangsa Cina mempunyai tingkat hidup tinggi bukan karena mereka miskin karena mereka membudayakan jalan kaki kemana mana dan menggap kesehatan itu sangat penting. “Orang yang kurang olahraga pasti kelihatan dari produktivitasnya pasti tidak seperti orang yang berolahraga. Melakukan olahraga saat ini kadang susah untuk dilakukan, akhirnya disetiap ada waktu luang digunakan untuk olahraga. Beberapa menteri juga saat di sela sela waktu rapat melakukan olahraga. Saya juga seperti itu misalnya setelah pulang rapat, saya minta sopir saya menurunkan di pertengahan jalan nanti saya akan lari sekitar 45 menit menuju rumah. Kalau tidak olahraga bisa sakit seperti stroke, karena stroke penyebab terbesar orang meninggal dunia,” ujarnya.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam acara ini juga memberikan pengarahan kepada siswa-siswi SMAN 1 kediri agar selalu tertib berlalu lintas seperti tidak melakukan bonceng tiga, menggunakan helm, tidak melanggar rambu lalu lintas, bila belum cukup umur jangan berkendara, dilarang menerobos palang pintu kereta api, dan jangan main HP saat sedang berkendara.
Budi Setiyadi juga mengatakan bahaya bila tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas karena dapat menyebabkan kecelakaan. Di Indonesia Kecelakaan lalu lintas penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit stroke sebesar 29.083 di tahun 2018. Dan sebagian besar kecelakaan lalu lintas terbesar melibatkan usia 15-64 tahun sebanyak 80%. “Di Indonesia setiap 1 jam ada 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Tingginya Angka Kecelakaan yang melibatkan Pelajar, dan pelajar SMA merupakan penyumbang angka kecelakaan tertinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya, yakni sebesar 93.076 orang per tahun,” imbuhnya.
Pada Kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan, menyampaikan acara ini tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pentingnya keselamatan bertransportasi. Kemenhub bertugas untuk membantu penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang transportasi, perlu diketahu bersama bahwa sangatlah penting dalam mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan baik dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan.
"Salah satu yang juga menjadi fokus Kemenhub, adalah meningkatkan keselamatan bertransportasi. Prioritas untuk mengutamakan keselamatan dan memberikan pelayanan yang terbaik dalam pemberian jasa transportasi kepada masyarakat merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Dan diharapkan memberikan kesadaran siswa-siswi SMAN 1 Kediri tentang pentingnya keslamatan dalam berkendara,” ujar Hengki.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kediri mengatakan bahwa acara yang diselenggarakan Kementrian Perhubungan ini sangat baik, acara ini untuk memberikan penjelasan kepada siswa tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Saat ini jalanan di Kota Kediri semakin ramai dan kendaraan juga semakin banyak jumlahnya. Menurut data, kebanyakan kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kendaraan roda dua. Karena kendaraan roda dua sering melanggar lalu lintas seperti tidak pakai helm, melanggar lalu lintas, tidak memiliki SIM dan sebagainya. “Untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas, Pemerintah Kota Kediri juga membuat program dan sudah dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas seperti adanya jalur sepeda, dibangunnya Zona Aman Selamat Sekolah (ZOSS), dan ada program angkot gratis,” ujarnya.
Lebih lanjut, harapan Budwi Sunu kedepan, dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan motivasi kepada pelajar. Karena pelajar sering menggunakan kendaraan roda dua agar tertib berlalu lintas di jalan, jika melanggar akan terjadi kecelakaan yang merugikan. Selain itu, untuk menunjang keselamatan dalam berlalu lintas Pemkot Kediri juga mohon bantuan bus ke Kemenhub dan semoga dikabulkan.
Turut hadir dalam acara ini, Direktur Sarana Transportasi Jalan Sigit Irfansyah, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Zamrides, Kepala Biro Umum Jujun Endah Wahjuningrum, Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Jawa Timur Hanura Kelana Irianto, Direktur Politeknik Perkeretaapian Madiun Jamaludin, Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya Ahmad Setiyo Prabowo, Direktur Pelayaran Surabaya Heru Susanto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Ferry Jatmiko, Kepala Sekolah SMAN 1 Kediri Sri Yulistiani, alumni SMAN 1 Kediri angkatan 82, Taruna politeknik di lingkungan Kementrian Perhubungan dan siswa-siswi SMAN 1 Kediri. (ast/rt)