Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyerukan kepada seluruh warga Kota Kediri untuk selalu jujur menyampaikan semua data kepada petugas medis. Seruan ini disampaikan lagi di Kediri Command Center ketika berbincang dengan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan, dr. Zainul Arifin, M. Kes., Senin, (13/04). Kedatangan Zainul dan tim ini untuk mengambil bantuan APD dari Mas Abu untuk RSM Ahmad Dahlan dan RSUD Gambiran.
“Untuk seluruh warga Kota Kediri saya mohon, sampaikan semua data ke petugas medis dengan sejujur-jujurnya, keluhannya, pernah singgah di mana saja. Ini penting untuk memutus rantai penularan Covid-19,” imbau Walikota Kediri.
Ketidakjujuran pasien ini menimbulkan kerepotan di RSM Ahmad Dahlan karena harus mengisolasi mandiri sejumlah 15 tenaga medis yang memeriksa pasien dan ternyata terbukti postif Covid-19.
“Sekira 10 hari lalu, ada pasien yang mengeluhkan tanda-tanda ke arah Covid-19 namun ia tidak jujur mengatakan semuanya,” kata dr. Zainul. Maka para tenaga medis yang memeriksa tidak mengenakan APD dan memperlakukan sebagaiamana ODP maupun PDP.
Kemudian, setelah keluar hasil tes swab, ternyata pasien tersebut positif Covid-19. Sesuai dengan SOP, semua kontak erat termasuk tenaga medis yang kontak dengan pasien tersebut harus melakukan isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil tes. Hingga rilis ini ditulis, kelima belas orang tenaga medis ini sudah menjalani isolasi mandiri di rumah selama 4 hari dari rencana 14 hari sambil menunggu hasil tes.
“Akhirnya kini kami kekurangan 15 orang tenaga medis yang sangat kami butuhkan. Makanya kami mohon masyarakat harus jujur mengatakan semuanya,” imbau dr. Zainul. Utamanya bila pernah bersinggungan dengan pasien positif Covid-19 atau usai datang dari daerah yang sudah terinfeksi Covid-19, maka pasien harus menyampaikan data ini.