Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 tahun ini digelar dengan cara berbeda di Balaikota Kediri, Senin (17/8). Jika biasanya peserta upacara dari berbagai kalangan, namun dikarenakan masih adanya pandemi covid-19, peserta upacara dibatasi hanya dari unsur TNI/Polri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Bertindak sebagai Inspektur upacara Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang tampil beda dengan menggunakan baju kediren.
Setelah pengibaran bendera merah putih, sebagaimana tema HUT RI ke-75 “Indonesia Maju”, dalam amanatnya Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak semua hadirin untuk mewujudkan makna kemerdekaan tahun ini bukan hanya sebagai kata tetapi sebagai kesempatan. Yaitu, kesempatan bermimpi hingga nyata dan kesempatan berkarya tanpa batas. Selain itu menjadikan momen ini sebagai golden opportunity . Terutama, kesempatan untuk bangkit, berkolaborasi dalam mereposisi strategi serta memastikan Indonesia sehat, Indonesia bekerja, dan Indonesia tumbuh dengan baik. “Mari kita jadikan warisan spirit para pendahulu bangsa sebagai modal dasar kita untuk bangkit menuju Indonesia maju. Sesuai instruksi Bapak Presiden untuk mendisiplinkan protokol kesehatan demi menekan angka penularan covid-19. Saat ini, Kota Kediri sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan gerakan bermasker. Termasuk, dengan melibatkan PKK sebagai garda terdepan sosialisasi masker melalui dasa wismanya. Alhamdulillah, kesadaran masyarakat Kota Kediri tentang pakai masker dan aturan protokol kesehatan sudah bagus. Namun masih harus ditingkatkan lagi,” ajaknya.
Dalam menghadapi pandemi covid-19 ini Walikota Kediri juga mengingatkan pentingnya menumbuhkan kembali nilai-nilai gotong royong, kerja sama dan empati yang telah tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Karena ketangguhan, pantang menyerah dan daya adaptasi para pendahulu bangsa, terbukti mampu membawa Indonesia keluar dari belenggu penjajahan dan keluar dari masa-masa sulit. sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan bangsa besar dan bangsa petarung. “Spirit ini semakin relevan jika kita kaitkan untuk kondisi saat ini. Di tengah bangsa kita yang berjuang menghadapi dampak pandemi covid-19. Selain itu, pandemi covid-19 telah mengubah cara dan kebiasaan masyarakat dalam bekerja. Telah terjadi transformasi digital dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dengan cara-cara yang lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Semoga ke depan, ini bisa menjadi semangat baru dan menambah daya saing bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kompetitif,” urainya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda Kota Kediri, Ketua TP PKK Kota Kediri, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri, Plt Asisten Administrasi Umum, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Setelah upacara kemerdekaan, para forkopimda mengikuti detik-detik proklamasi dari istana negara secara virtual di Ruang Joyoboyo. Bertindak sebagai inspektur upacara Presiden Republik Indonesia ke-7 Ir. H. Joko Widodo. Sementara itu, Kolonel Inf. Muhammad Imam Gogor, A.A. didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Muhammad Imam Gogor lahir 43 tahun yang lalu di Kediri. Tepatnya tanggal 16 Februari 1977.
Saat ini, pria lulusan Akademi Militer Tahun 1998 tersebut menjabat sebagai Asops Paspampres.