Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima Corporate Social Responsibility (CSR) berupa bantuan 10 ribu masker tenun ikat dari Bank Jatim. Pada kesempatan itu Wali Kota Kediri juga memberangkatkan tukang becak yang menyalurkan beras bantuan Sahabat serta menyaksikan secara langsung pencairan Kartu Sahabat, Selasa (27/10) bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Gayam. Secara simbolis bantuan masker diserahkan oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Erdianto Sigit kepada Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Plt Kepala Kantor Satpol PP Kota Kediri Ferry Djatmiko dan Lurah Gayam Redjo. Nantinya masker ini akan dibagikan kepada masyarakat untuk mendukung program Jatim Bermasker.
Dalam sambutannya Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Erdianto Sigit mengatakan Bank Jatim memiliki komitmen yang kuat untuk mematuhi protokol kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut, Bank jatim memberikan bantuan berupa masker. Di Bank Jatim penyaluran CSR dibagi menjadi empat aspek. Yakni, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan sosial UMKM. Di Kota Kediri ini di dua aspek yaitu kesehatan dan sosial UMKM. “Kami dari seluruh jajaran Bank Jatim mengucapkan banyak terima kasih atas semua fasilitas dan bantuan kepada keberadaan Bank Jatim di Kediri. Memang dalam situasi seperti saat ini kita dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Kita berikan masker untuk ikut memperomosikan tenun ikat Kota Kediri dan menggerakkan perekonomian,” ujarnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik bantuan masker tenun ikat dari Bank Jatim. Di masa pandemi ini Bank Jatim juga telah banyak membantu Pemerintah Kota Kediri. Diantaranya, membantu penyaluran bantuan Kartu Sahabat dan juga bantuan sembako bagi mahasiswa dan mahasiswi perantauan yang ada di Kota Kediri yang tidak bisa kembali ke daerah asalnya. “Pada awalnya kita membagikan kartu sahabat ini agak ribet. Akhirnya kita menunjuk Bank Jatim untuk menjadi bank penyalur. Di awal-awal kita memang sesuaikan datanya. Kita bisa kerjasama dengan Dispendukcapil dan kita sesuaikan datanya. Sampai akhirnya data itu menjadi detail. Sekarang kita rasakan bersama-sama penyalurannya bisa berjalan dengan lancar sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan kartu sahabat ini nanti bisa menjadi kartu rekeningnya bapak ibu dan ini bisa digunakan kembali,” ujarnya.
Wali Kota Kediri menjelaskan saat ini menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker masih menjadi cara untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah Kota Kediri menghimbau masyarakat untuk menggunakan masker kain. Kebetulan Kota Kediri memiliki kain khas yaitu tenun ikat yang bisa dijadikan masker. “Kami ingin dengan memakai masker kain tenun ini ekonominya akan bergerak. Karena mengalirnya ya ke penenun dan penjahit. Akhirnya tukang jahit dan penenun jalan ekonominya. Masker tenun ini setelah dipakai ya dicuci terus dipakai lagi. Kalau masker medis kan hanya sekali pakai. Ini juga bisa mendukung program provinsi Jatim Bermasker dan Indonesia Bermasker. Jadi ini pas. Alhamdulillah Kota Kediri punya kain khas sehingga bisa dirasakan seluruh masyarakat. Kalau tidak ada masker medis pakai masker tenun,” jelasnya.
Wali Kota Kediri berharap bantuan masker tenun ikat dari Bank Jatim dan penyaluran bantuan Kartu Sahabat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap kita semua bisa berdoa pandemi ini bisa dicabut. Sehingga kehidupan kita kembali normal dan anak-anak kita bisa sekolah lagi. Mudah-mudahan bantuan ini berkenan dan diterima bapak ibu. Terima kasih juga kepada Ibu-ibu PKK telah membantu sosialisasi penggunaan masker di masyarakat. Di Kota Kediri sudah jarang yang tidak menggunakan masker,” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengungkapkan hari ini merupakan kloter terakhir penyaluran bantuan Sahabat tahap empat yang dilakukan di sembilan kelurahan. Bantuan Sahabat telah berjalan selama empat tahap dimulai dari bulan April yang bekerjasama dengan Bank Jatim Kediri dan Bulog Subdivre Kediri. Adapun jumlah penerima pada tahap satu sebanyak 22.967 penerima, pada tahap dua sebanyak 21.339 penerima, tahap tiga sebanyak 24.317 penerima, dan tahap empat sebanyak 25.794 penerima. “Bertambah dan berkurangnya penerima kita sesuaikan dengan penerima bantuan sosial pusat ataupun provinsi agar tidak terjadi tumpang tindih. Sesuai dengan amanat Bapak Wali Kota penyaluran bantuan Sahabat melibatkan tukang becak untuk mengantar. Sampai dengan saat ini telah melibatkan 567 tukang becak yang tersebar pada 46 kelurahan,” ujarnya.
Untuk diketahui, pencairan uang bantuan Sahabat pada hari ini di Kelurahan Gayam diperuntukkan untuk Kelurahan Gayam dan Kelurahan Ngampel. Salah satu penerima bantuan Sahabat, Dewi warga Kelurahan Ngampel bersyukur telah mendapat bantuan. “ Alhamdulillah sudah dibantu saat pandemi ini. Terima kasih banyak atas bantuan yang telah diberikan. Semoga bermanfaat dan Kota Kediri semakin maju,” ungkapnya.