Adanya keluhan masyarakat sekitar Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Kediri terkait bau limbah sisa pemotongan hewan, kini sudah diatasi dengan dimanfaatkannya limbah untuk pupuk dan dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sidak untuk melihat tempat pemrosesan pengolahan limbah, Kamis (14/1).
“Menanggapi aduan masyarakat terkait bau, makanya dari sekarang jangan menumpuk limbah sisa pemotongan hewan agar tidak menimbulkan bau, sehingga masyarakat tidak komplain lagi. Saya senang melihat pengolahan limbah dibuat pupuk di RPH ini. Tadi dapat cerita bahwa pupuk ini sudah diujicobakan ke tanaman jambu dan hasilnya ternyata bagus,” pujinya.
Di samping itu, Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri berpesan jika membeli alat untuk pemotongan hewan dan pengolahan limbah harus efektif dan tepat guna. “Jangan sampai membeli alat yang super canggih namun tidak bisa mengoperasikannya, sehingga sia-sia,”tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mohammad Ridwan mengatakan bahwa pupuk hasil pengolahan limbah ini bisa diambil secara gratis dan digunakan oleh masyarakat sekitar. “Kita mengedukasi masyarakat bahwa pupuk ini bagus digunakan untuk tumbuhan. Contohnya tumbuhan yang ada disini diberi pupuk dari RPH ini, hanya perlu waktu 5 bulan sudah menghasilkan buah,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Hariyanto Kepala RPH Kota Kediri menceritakan bahwa dulu sebelum dimanfaatkan, sisa pemotongan hewan hanya ditumpuk dan dibiarkan sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Setelah adanya aduan masyarakat, RPH melakukan perbaikan-perbaikan dalam mengolah limbah agar tidak bau. “Berkat belajar dan menggunakan teknologi limbah ini sudah tidak bau lagi dan semua bisa jadi pupuk sehingga semua bermanfaat,” tambahnya.
Turut meninjau Rumah Potong Hewan di Kelurahan Pojok Kepala Barelitbang Kota Kediri Edy Darmasto, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Zachrie Ahmad, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, dan Lurah Pojok Erly Maya Muryati.