Upaya meningkatkan imun masyarakat melalui vaksinasi Covid-19 terus dilakukan. Kini giliran Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Aisyiah Kota Kediri dan beberapa pengurus pondok pesantren yang dulu belum divaksin dengan total sebanyak 400 orang. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima meninjau proses vaksinasi dan berinteraksi dengan mereka penerima vaksin, Kamis (20/5).
Wali Kota Kediri mengungkapkan bahwa pemberian vaksin kepada anggota Muslimat NU, Aisyah dan beberapa pengurus pondok pesantren ini karena melihat kegiatan kemasyarakatan mereka yang sering bertemu orang banyak seperti pengajian. Maka dari itu sangat perlu diberikan vaksin agar mereka lebih aman. Di samping itu, bertepatan di Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh di hari ini, semoga semua orang selalu menjaga semangatnya untuk bangkit dari pandemi Covid-19 dengan ikut program vaksinasi Covid-19. Karena pandemi ini sangat memukul berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Tak lupa Wali Kota Kediri berpesan untuk warga Kota Kediri yang sudah divaksin untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Karena walaupun divaksin bukan berarti tidak bisa terpapar virus Covid-19. Namun bila terpapar virus Covid-19 hanya bergejala ringan atau tidak bergejala. Takutnya bila orang yang sudah divaksin tidak menjalankan protokol kesehatan lalu terpapar virus ini dapat menularkan ke orang yang beresiko tinggi atau orang yang belum divaksin. “Selain itu saat ini juga sudah ada varian virus Covid-19 baru yang ditemukan yang berasal dari Inggris, India, Afrika dan itu cukup berbahaya. Di Jawa Timur sendiri juga sudah ditemukan orang yang terpapar virus dengan varian baru ini. Oleh karena itu kita harus lebih baik menjaga diri dan tetap berhati-hati,” pesan Wali Kota Kediri.