Pemkot Kediri terus mempersiapkan langkah antisipasi penanganan Covid-19. Kini, Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kediri tengah dipersiapkan menjadi ruangan isolasi mandiri terpusat. Penggunaan gedung ini nantinya untuk pasien COVID-19 OTG yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Ruangan ini nantinya diperuntukkan pasien COVID-19 tanpa gejala yang rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri. Indikatornya yaitu kurangnya ventilasi rumah, kamar tidak cukup, kamar mandi kurang layak, dan tingkat kepadatan penduduk sekitar yang tinggi. Selain untuk memfasilitasi pasien OTG juga untuk menekan bed occupancy ratio,” ujar Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Langkah antisipatif ini dilakukan Mas Abu setelah mengamati adanya korelasi tingginya kasus di lingkungan padat penduduk dengan penyebaran COVID-19 saat ini yang lebih cepat.
Sementara itu, Satpol PP Kota Kediri yang ditunjuk sebagai leading sector, telah menyiapkan 6 ruangan BLK dengan kapasitas masing-masing 8 bed. Ditargetkan gedung tersebut siap beroperasi mulai Sabtu (03/06). Fasilitas yang tersedia antara lain bed disertai penyekat, kamar mandi, serta selama isolasi pasien akan mendapat treatment dari tenaga medis. Selain itu, akan disiapkan jaringan internet dan televisi. “Fasilitas tersebut disediakan agar pasien tetap nyaman dan betah selama masa isolasi,” ujar Eko Kepala Satpol PP Kota Kediri.
Penggunaan gedung BLK menjadi ruang isolasi mandiri ini berdasarkan arahan Walikota Kediri untuk penambahan kapasitas tempat tidur dan mempercepat penanganan pasien COVID-19 pada rapat bersama Pimpinan Rumah Sakit dan Puskesmas secara virtual (28/06). Dalam pengelolaan ruang isolasi mandiri terpusat, Satpol PP Kota Kediri dibantu Dinas Kesehatan, Tim PPKM Mikro Kelurahan, serta Puskesmas. Diharapkan dengan adanya isolasi mandiri terpusat akan mempercepat penyembuhan pasien dan menghambat penyebaran covid di pemukiman padat penduduk.