Saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Kediri sedang mengalami lonjakan. Para tenaga kesehatan baik yang ada di rumah sakit dan puskesmas sangat kewalahan bila harus menangani pasien sekaligus pendataan administrasi pasien. Sehingga pendataan administrasi yang harus dilaporkan itu menjadi terbengkalai. Agar para tenaga kesehatan ini fokus menangani pasien, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengerahkan Aparatur Sipil Negara Pemkot Kediri untuk membantu pendataan administrasi di 9 puskesmas, Dinas Kesehatan, dan BLK Ruang Isolasi Terpusat, Senin (12/7).
Ada 15 orang ASN perwakilan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Kediri ditunjuk untuk membantu pendataan administrasi. Penunjukkan ASN ini dengan syarat bisa mengoperasikan komputer dengan baik. Para ASN yang membantu pendataan administrasi ini akan berkantor sementara di puskesmas, Dinas Kesehatan, dan ruang isolasi terpusat untuk sementara waktu.
Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi menjelaskan pendataan administrasi yang dimaksud meliputi input data tracing, data testing, data konfirmasi positif, data ketersediaan BOR rumah sakit atau rawat inap dan lainnya.
Lebih lanjut, Asisten Administrasi Umum berharap dengan adanya bantuan pendataan administrasi dari ASN Pemkot Kediri ini nanti semua data bisa terupdate setiap hari. Sehingga tidak ada lagi data-data yang menumpuk, karena data ini penting untuk membuat kebijakan.
Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno salah satu ASN yang membantu pendataan administasi mengungkapkan motivasinya bersedia melakukan pekerjaan tambahan ini untuk membantu para tenaga kesehatan. Karena para tenaga kesehatan ini beban kerjanya semakin banyak dan berat, mengingat kasus Covid-19 di Kota Kediri meningkat. “Biar para tenaga kesehatan ini juga kerjanya tetap bisa prima dan fokus untuk melayani pasien,” imbuhnya.