Tujuannya adalah agar
pemain memahami aturan permainan dan bisa melayangkan
protes ke wasit dengan benar.
Kegiatan yang dilakukan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Kediri itu berlangsung sekitar dua jam.
Banyak
pemain Persik yang aktif menanyakan aturan permainan dan perkembangan regulasi kepada
Purwanto.
Di antaranya mengenai aturan hands ball, tendangan bebas, tendangan penalti, tendangan gawang, hukuman kepada
pemain dan aturan-aturan lain.
Purwanto mengatakan,
pemain boleh melakukan
protes kepada wasit untuk menanyakan keputusan. Tapi,
protes harus tetap disampaikan dengan sopan.
“Justru dengan menyampaikan dengan sopan, wasit akan segan dan bisa mempertimbangkan keputusannya. Karena itulah, setiap
pemain harus memahami aturan permainan,” katanya.
Tanpa pemahaman aturan permainan, menurut
Purwanto,
pemain kesulitan bertanya kepada wasit. Karena itulah, yang terjadi malah
protes disampaikan secara emosional.
“Semakin emosi yang dirugikan adalah tim,” ungkap pria asal Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri ini.
Tidak hanya
pemain. Menurut
Purwanto, staf kepelatihan dan manajemen juga perlu memahami aturan permainan sepak bola.
Sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika wasit memberikan keputusan di lapangan.
Manajemen Tim
Persik Kediri Yahya Hasan Alkatiri mengatakan, penunjukan
Purwanto sebagai narasumber aturan permainan sepak bola karena kapasitas dan integritasnya.
Purwanto tidak hanya dikenal tegas di lapangan tetapi juga memahami A-Z aturan sepak bola. “Kami berharap transfer ilmu tersebut bisa diterapkan di lapangan,” katanya.