Walikota Kediri Letakkan Batu Pertama Gedung Kuliah III Universitas Brawijaya

Kediri Dalam Berita | 13/05/2022

Walikota Kediri Letakkan Batu Pertama Gedung Kuliah III Universitas Brawijaya

 
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar (tengah) Letakkan Batu Pertama Gedung Kuliah III Universitas Brawijaya. (Foto: istimewa)
 
 
 

KBRN, Kediri: Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah III Universitas Brawijaya di Kota Kediri, Kamis (12/5/2022).

"Investasi pendidikan adalah investasi terbaik. Hal ini selaras dengan repositioning Kota Kediri yakni kota pendidikan," kata Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat meletakkan batu pertama untuk pembangunan gedung kuliah III Universitas Brawijaya (UB) Kediri.

Diketahui, kampus ini tak hanya membangun gedung kuliah III, UB juga membangun Masjid Al Qawariyyin dan meresmikan jalur lingkar kampus UB Kediri. Hal ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani.

"Alhamdulillah rasanya baru kemarin saya diundang untuk meresmikan gedung kuliah II dan hari ini saya diundang lagi. Saya turut bahagia karena UB Kediri berkembang begitu cepat. Ini sejalan dengan Kota Kediri yang melakukan repositioning salah satunya pendidikan," ujarnya.

Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, setelah Pemerintah Kota Kediri membangun gedung I, UB terus melakukan percepatan pembangunan. Percepatan ini tentu membawa dampak positif bagi pendidikan di Kota Kediri. Penyebabnya, pendidikan di Kota Kediri ini banyak diminati.

"Dengan adanya tol, saya yakin perkembangan Kota Kediri dan UB akan semakin lebih cepat lagi. Saya harap UB ini bisa lebih maju lagi dan pembangunannya lebih masif lagi. Kita juga harus adaptif karena dunia berputar begitu cepat. Banyak ilmu baru yang dibutuhkan untuk berkompetisi di dunia ini," katanya.

Wali Kota Kediri menambahkan, Kota Kediri ini sangat tepat menjadi kota pendidikan. Sebab Pemerintah Kota Kediri selalu berupaya untuk mengendalikan inflasi. Sehingga biaya hidup di Kota Kediri lebih murah dibanding daerah lain.

"Kita tidak menekan inflasi namun mengendalikannya. Inflasi kita berkisar di angka 1 hingga 2 persen. Biaya hidup di sini relatif lebih murah," imbuhnya.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Nuhfil Hanani mengatakan, pembangunan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gedung kuliah di Kampus UB Kediri. Persiapan terus dilakukan untuk mengembangkan UB Kediri. Sebab pengembangan UB Kediri harus cepat dan menyesuaikan perkembangan.

"Jadi kita siapkan sebagai pusat Universitas Brawijaya di Kediri untuk Indonesia. Ke depan kita siapkan apapun program studinya. Kita tidak akan lagi lari tapi terbang karena persaingan cepat luar biasa," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran civitas akademika Universitas Brawijaya, pewakilan Forkopimda Kota Kediri, Lurah Mrican, dan tamu undangan lainnya.