Kediri, koranmemo.com - Sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Kementerian Sosial mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk para keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Untuk Kota Kediri, jumlah penerima BLT BBM yakni 25.426 orang. Guna memastikan pendistribusiannya berjalan lancar, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial melakukan monitoring kegiatan penyaluran di masing-masing kelurahan.
Penyaluran dilakukan secara serentak di 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri. Seperti yang terlihat di Kelurahan Semampir, Rabu (14/9) masyarakat sudah antri dan memadati kantor kelurahan sejak pagi. Informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Sosial Pulus Luhur Budi Prasetya menyebut pendistribusian BLT BBM ke KPM diterimakan untuk dua bulan dimana per bulannya menerima sebesar Rp 150.000. Dengan total penerima berjumlah 25.426 orang. Adapun pembayarannya disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
“BLT yang diterima KPM yaitu Rp 150.000 per bulan dan penyerahan hari ini dilakukan untuk bulan September – Oktober jadi totalnya Rp 300.000, ditambahkan penerimaan BPNT bulan September sebesar 200.000 sehingga total yang diterima masing-masing KPM yakni Rp 500.000,-. Penyalurannya melalui Kantor Pos Indonesia cabang Kediri dan dibantu teman-teman dari Dinas Sosial karena dilaksanakan secara serentak di 46 kelurahan yang dimulai dari pagi sampai selesai,” terangnya.
Meskipun penyaluran dan pendistribusian BLT BBM dilakukan secara serentak, Paulus menyebut semuanya berjalan aman dan lancar. Dalam kesempatan tersebut, Paulus berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi keluarga penerima manfaat. Apabila ada KPM yang sudah tidak layak menerima bantuan atau mampu, bisa memberikan informasi kepada kelurahan setempat.
“Ada ratusan bahkan ribuan warga yang mengajukan masuk DTKS supaya dapat bantuan sosial, sehingga tidak mungkin semua tepat sasaran. Jadi harapan kita masyarakat bisa membantu dengan memberikan informasi di kelurahan masing-masing kalau ada masyarakat yang mampu dan sudah tidak layak untuk menerima supaya bisa kita cancel dan dibatalkan,” tuturnya.
Dengan pemberian bantuan, Paulus menghimbau kepada para penerima untuk memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya, bijak dalam berbelanja dan tidak _panic buying_. “Meskipun pemerintah mengucurkan BPNT maupun BPNTD secara bersama-sama, harapannya masyarakat bisa lebih bijak untuk menggunakan uang bansos yang ada untuk hal-hal yang paling penting semisal untuk kebutuhan pokoknya. Bisa ditabung atau berbelanja sesuai kebutuhan agar laju inflasi di Kota Kediri juga bisa terkendali,” pungkasnya.
Sementara itu, Siti Marsiyah salah satu penerima bantuan ketika ditemui mengaku senang dan bersyukur. Ibu dua anak yang sehari-harinya berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut merasa bantuan yang diterima sangat membantu keluarganya dalam mencukupi kebutuhan hidup. “Dampak kenaikan BBM ini terasa untuk saya dan suami yang kerjanya sehari-hari sebagi kuli bangunan. Sesuai arahan petugas tadi, dengan bantuan ini rencananya akan saya pakai untuk membeli sembako dan kebutuhan anak,” terangnya.
Editor Achmad Saichu