Surabaya, IDN Times - Bandara Kediri digadang-gadang lebih besar dari pada Bandara Juanda, Sidoarjo. Hal itu merujuk pada tampungan kapasitas penumpang tiap tahunnya. Jika Bandara Juanda menampung 12 juta penumpang per tahun. Bandara Kediri ditarget 15 juta per tahun.
Untuk melengkapi itu, tentunya dibutuhkan infrastruktur penunjang berupa jalan tol. Dinas Perhubungan Jatim pun telah menyiapkan skemanya. Kepala Dishub Jatim, Fattah Jasin mengatakan, Pemprov Jawa Timur tengah mengajukan untuk pembangunan tol. Aksesnya yaitu mulai Kabupaten Kediri hingga Tulungagung.
"Tol yang eksisting ke Kediri itu mestinya bisa diparipurnakan lanjut Tulungagung untuk bisa mempercepat akses sampai ke Blitar-Trenggalek-Pacitan," jelas Fattah, Selasa (1/10).
Terkait pengajuan, Fattah menyampaikan, Gubernur Khofifah sudah mengajukan ke Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Karena kewenangan jalan tol ialah milik BPJT. "Ini masih dalam pengajuan ke BPJT," ucapnya.
Pemprov ingin agar pembangunan akses ke bandara tidak dibangun setelah bandara jadi baru mulai. Melainkan lebih baik dilakukan secara berseiring.
Pembangunan bandara Kediri, menurut Fattah, memberikan dampak besar. Karena dapat akan menjadi pintu masuk pengembangan sektor pendidikan, pariwisata, perkebunan dan pariwisata yang potensinya begitu besar di Selingkar Wilis.
"Tapi yang pasti potensi penerimaan pajak dari sektor lain misal restoran, hotel itu akan masuk ke kita. Bandara ini akan membawa dampak besar untuk Jawa Timur khususnya di kawasan Selingkar Wilis," kata Fattah.
Bandara Kediri ini akan dibangun di atas lahan seluas 370 hektar dengan runway 3.300 meter. Yang akan menyediakan rute penerbangan internasional. Bandara Kediri akan dilakukan ground breaking di Januari 2020 mendatang dan diskemakan selesai di akhir tahun 2021.
3. Pembangunannya gunakan sistem BOT
Bandara Kediri, lanjut Fattah, akan menggunakan sistem Built Operation and Transfer (BOT). Model tersebut adalah opsi yang disepakati oleh PT Gudang Garam sebagai pihak yang memiliki aset dan yang akan membangun bandara.
"Modelnya yang dikehendaki Gudang Garam nantinya adalah BOT," tandasnya.