Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi buku gratis untuk anak-anak belajar di masa pandemi COVID-19 sehingga mereka lebih banyak mendapatkan ilmu.

"Kami merespons apa yang ada dulu, yakni buku. Ada 100 eksemplar di satu titik. Ini kan supaya anak-anak tidak hanya belajar) komputer tapi juga bisa pegang buku, karena buku juga bagus," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis.

Ia juga memberikan apresiasinya pada komunitas di masyarakat yang membantu belajar anak-anak. Terlebih lagi, saat ini aktivitas kegiatan belajar mengajar lebih banyak dilakukan secara daring.

Wali Kota juga memberikan respons positif karena di Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota, Kediri, ada empat titik fasilitas WIFI untuk belajar anak-anak. Namun, ia meminta agar orang tua dan guru selalu mendampingi saat anak-anak belajar.

Untuk itu, dirinya juga sudah memberikan imbuan kepada guru agar tidak terlalu sering menggunakan fasilitas video untuk belajar anak-anak, karena kebutuhan akan kuota tentunya juga besar.

Di era pandemi COVID-19, lanjut dia, minat belajar anak-anak juga semakin besar. Anak-anak juga bisa bebas belajar. Setelah belajar dengan guru, mereka jgua bisa belajar keterampilan lainnya seperti belajar memasak, game, dan beragam keterampilan lainnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Kediri Djati Utomo mengatakan minat baca masyarakat di Kota Kediri termasuk tinggi. Hal itu sesuai dengan hasil survei dari Kampus Unair Surabaya. Selain itu, untuk gemar membaca, Kota Kediri di urutan kelima seluruh Jatim.

Pihaknya juga mendukung penuh aktivitas masyarakat yang membuat taman bacaan masyarakat (TBM). Bahkan, pemerintah juga tidak segan memberikan buku gratis sebagai tambahan koleksi buku di TBM tersebut.

Di Kota Kediri, saat ini terdapat kurang lebih 33 TBM yang tersebar di berbagai lokasi. Dari jumlah itu, secara bergiliran mereka mendapatkan buku.

"Bantuan buku pernah di TBM Mojoroto, Pesantren. Namun, TBM juga ada yang melalui musrenbang," katanya.

Untuk layanan perpustakaan keliling di masa pandemi COVID-19, Djati mengatakan untuk saat ini masih dihentikan sementara waktu.

Namun, layanan di kantor perpustakaan saat ini sudah mulai dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Setiap hari, jumlah pengunjung dibatasi 20 orang dengan jam buka juga terbatas, mulai jam 08.00 WIB hingga jam 16.00 WIB. Sebelumnya, jam tutup perpustakaan hingga jam 20.00 WIB.

Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Pakelan, Kota Kediri Hadi Wiyono mengaku senang di kelurahannya mendapatkan bantuan buku. Nantinya, buku itu akan ditaruh di kantor kelurahan, sehingga anak-anak juga bisa leluasa membacanya.

"Buku kami tempatkan di kantor kelurahan. Ini taman baca juga kami rehab terlebih dahulu," kata dia.

Wali Kota memberikan bantuan buku di Kantor Kelurahan Pakelan serta Taman Baca "Kampoeng Jadhoel Art" di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.