Pemuda Kota Kediri akan Berbagi Pengalaman soal Game "Ken Arok" di Ajang Baparekraf Gameprime 2021

Kediri Dalam Berita | 30/07/2021

Surya

 
surya.co.id/didik mashudi
 
Kriswin Yuniar dari Tahoe Games Studio Kota Kediri akan berbagi pengalaman tentang game "Ken Arok" di ajang Baparekraf Gameprime 2021 pada 6 Agustus 2021. 
 

SURYA.co.id | KEDIRI -  Kriswin Yuniar dari Tahoe Games Studio Kediri akan diundang untuk berbicara di Baparekraf Gameprime 2021 pada 6 Agustus 2021.

Kriswin akan berbagi pengalamannya membangun game “Rising Hell” yang telah dirilis di berbagai platform distribusi video game : Play Station, Nintendo, Steam, Xbox - Microsoft.

Game Rising Hell buatan Tahoe Games Studio Kediri sendiri menggunakan karakter utama Arok. 

Dalam konteks lokal tokoh Ken Arok pernah ada pada era akhir Kerajaan Kadiri sebelum akhirnya mendirikan Kerajaan Singhasari yang setelahnya melahirkan keturunan raja-raja Majapahit. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku  salut dan bangga pada anak muda Kediri yang hasil karyanya telah diakui secara internasional. 

"Bagaimana kearifan lokal bisa diolah menjadi sebuah permainan video yang bisa tembus di berbagai platform distribusi game dunia,”  ungkap Abdullah Abu Bakar  di Balaikota Kediri, Kamis (29/7/2021).

Walikota menjelaskan,  sudah beberapa kali ketemu dan berdiskusi dengan Kriswin dan kawan-kawan Tahoe Games Studio.

"Saya pernah membuat podcast dengan mereka di YouTube pribadi saya. Kami sangat mendukung anak muda seperti Kriswin," ungkapnya.

Abdullah Abu Bakar meminta anak muda dan orang tua tidak memandang negatif video game karena di sana ada potensi ekonomi digital yang begitu besar. 

“Yang penting itu bisa mengatur waktu, jangan sampai menghabiskan waktu seharian bermain game, lalu lupa belajar," pesannya. 

Diungkapkan Walikota, Kriswin merupakan contoh pemuda yang sukses karena telah berani mengambil keputusan saat melepas pekerjaan sebagai penjaga toko dan mengejar passion-nya menjadi developer game.

“Dalam membangun sebuah game itu dibutuhkan berbagai disiplin, mulai dari programmer, artist yang tugasnya menggambar, pengisi suara, sound designer untuk latar suara dan musik, story teller yang membuat cerita, hingga game desainer yang merancang permainan-nya. Jadi peluang pekerjaan ini sangat besar bagi banyak keahlian,” jelasnya.

Untuk menumbuh kembangkan industri game di Kota Kediri, Walikota selama ini telah mendukung event internasional Global Game Jam sejak 2017 – 2019 bekerja sama dengan Komunitas Developer Kadiri (Kodeka), pada 2020 dan 2021  event ini vakum untuk sementara karena pandemi Covid-19. 

Sebelumnya Pemkot Kediri juga bekerja sama dengan Kodeka, Tahoe Games Studio dan Kediri Creative City Forum pernah menyelenggarakan Kediri Game Festival, sebuah lomba pembuatan game dengan hadiah total Rp 69 juta.

Lomba ini bertujuan menyemangati para kreator game berkarya dengan bahan baku cerita kearifan lokal Kediri.