Selama ini harga sembako jelang bulan puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri selalu terjadi lonjakan. Hal ini disebabkan tingginya permintaan konsumsi masyarakat untuk barang-barang kebutuhan sembako. Kenaikan harga tersebut tidak bisa dihindari.
Namun, Kenaikan harga bisa diantisipasi dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan menyederhanakan pola konsumsi masyarakat, maka permintaan pasar tidak akan terlalu meningkat tajam, dan inflasi pun bisa ditekan.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi, Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, menggelar rapat koordinasi guna menekan lonjakan harga sembako pada bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2016, Rabu (20/4). Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu HS dan kepala BI cabang Kediri Djoko Raharto.
TPID Kota Kediri melakukan koordinasi dengan stake holder terkait agar kenaikan harga sembako masih dalam tahap sewajarnya. “Rakor TPID Kota Kediri ini menyatukan persepsi terkait kestabilan harga, jaminan ketersediaan sembako selama puasa dan lebaran. Saya berharap, semua SKPD berupaya untuk menekan inflasi sesuai dengan tupoksi masing-masing,” kata Budwi.
Langkah-langkah yang telah dilakukan Pemkot Kediri untuk menekan angka inflasi, lanjut Budwi, diantaranya dengan pembagian raskin, pemantauan harga pasar oleh Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan bekerjasama dengan PD Pasar, serta angkutan lebaran balik gratis bagi masyarakat kecil bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur. Selain itu, Dinkop dan UMKM juga kucurkan kredit dengan bunga sebesar 4% per tahun, serta angkot gratis bagi pelajar “ Tidak hanya itu, program unggulan Pemkot Kediri, Prodamas juga diupayakan agar bisa menekan inflasi yang ada di Kota Kediri, terutama melalui bidang sosial dan ekonominya,” terang Budwi.
Budwi menambahkan, TPID berencana melakukan operasi pasar murni pada saat ada isu kenaikan harga terhadap komoditi tertentu yang berpengaruh besar terhadap inflasi terutama saat bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Disperindag akan menggelar pasar murah di 46 kelurahan secara bergiliran selama 15 hari.
Budwi berharap semoga yang dilakukan TPID bisa menekan inflasi yang ada di Kota Kediri selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Acara yang diselenggarakan di ruang pertemuan Bank Indonesia ini selain dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eni Endarjati, juga dihadiri oleh dinas/instansi terkait, bulog, kadin, PD Pasar, serta Bank Indonesia.