Ratusan pemuda dari kota dan kabupaten kediri nampak melakukan pendakian gunung klothok Kediri, Selasa malam (16/8). Yusuf Marzuki, salah satu panitia kegiatan Gebyar Bendera Merah Putih ini menyatakan bahwa panitia ini dari anggota Ikapala Karisidenan Kediri dengan jumlah 20 personil. Acara tersebut dimaksudkan sebagai perwujudan rasa syukur dan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-71 tahun yang diselenggarakan oleh Ikapala Karisidenan Kediri ke-20 kali. "Saya berharap untuk para peserta dapat lebih menjaga kebersihan alam kita dan juga dengan adanya kegiatan ini juga dapat meningkatkan rasa nasionalisme peserta sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap alam indonesia,"jelas Yusuf.
Jalanan yang terkadang datar, terkadang menanjak, berbatu dan berkelok-kelok tidak menyurutkan tekad para pendaki dalam mencapai puncak klothok. Dibuktikan dengan ratusan peserta yang telah mendaki hingga puncak klothok.
Di tengah perjalanan nampak dua buah tenda milik Mbah Men dan kelompoknya, mbah men adalah salah satu sesepuh dari P.A. COPLAK (Corps Pecinta Alam Arek Kediri). Kakek asal Lebak tumpang itu menuturkan bahwa berangkat dari rumah mulai pukul 3 sore dan sampai di titik kedua (Pos2) Lapangan Terbang sekitar pukul 4 sore. "saya senang generasi penerus masih mau mendaki gunung hanya untuk memperingati HUT RI. Semoga kedepannya masih akan terus berlanjut," ungkap Mbah Men.
Suasana yang terasa disaat sampai puncak adalah rasa syukur. Rasa lelah yang dirasakan saat pendakian terbayar dengan hidangan mata berupa keindahan Kota Kediri yang dilihat dari puncak. Puncak yang awalnya hanya terdengar suara dari beberapa kelompok saja, perlahan lahan mulai terasa ramai dengan kelompok lain yang mulai datang. semakin ramai dan semakin penuh, itulah yang tergambar dari suasana puncak. Setiap sisi telah terisi tenda ataupun matras dari para peserta.
Romadhon, salah satu pendaki asal Ngadiluwih yang datang dengan kelompoknya yang berjumlah 4 orang menuturkan bahwa pendakian tahun ini lumayan ramai. "Rasanya seperti bernostalgia seperti waktu sekolah dulu. Dulu sering kesini tiap malam minggu," ungkapnya sambil menebar senyumnya. Romadhon juga mengharapkan agar kebersihan di alam ini harusnya tetap dijaga, "Kita datang bersih, pulang juga harus bersih," ungkapnya.
Ternyata perjalanan menuju puncak tidak selalu mulus, salah satu kendala dialami oleh Anita, siswi kelas 10 SMK Canda Birawa Pare yang menyampaikan rasa senangnya karena bisa sampai di puncak. "Tadi itu kaki sempat kram, tapi sama temen temen tetap ditemenin sampai bisa lanjut lagi dan akhirnya bisa sampai ke puncak. Alhamdulillah banget rasanya," ungkapnya sambil menata nafasnya yang nampak masih berat. SMK CB menerjunkan 7 kelompok dengan 11 orang per kelompoknya.
Para pemuda yang melakukan pendakian tidak hanya dari berangkat dari sore saja. Himatul Aliyah, perwakilan dari KNPI Kota Kediri menyampaikan bahwa sudah siap sejak jam 3 sore, namun mulai mendaki sekitar pukul 9 malam. "Untuk persiapannya, kita sudah siap sejak jam 3. Kita mulai mendaki pukul 9 malam dengan jumlah 10 personil dan sampai puncak pukul setengah 12," ungkapnya.
Aliyah bersyukur dalam pendakian kali ini tidak turun hujan dan perjalanannya lancar. "Pendakian kali ini rasanya Amazing sekali bagi saya, karena dapat merasakan semangat dari para pemuda yang dengan kuat membawa bendera hingga ke puncak dan ada rasa bangga tersendiri ketika melihat bendera bendera raksasa ini dibentangkan," jelas Aliyah.
Dalam acara yang sama, salah satu anggota Brigade Infanteri 16 (Brigif 16) Teguh menyampaikan bahwa pada acara Gebyar Bendera Merah Putih ini Brigif bertindak sebagai pendamping peserta. Dengan jumlah 5 personil yang ditugaskan dibagi menjadi 2 pos, yaitu 2 personil di puncak dan 3 personil di titik 3. "Acara ini adalah agenda setiap tahun dan ini adalah tahun pertama kegiatan ini di support oleh Pemkot Kediri setelah sudah sejak lama. Saya harapkan semoga ini bisa berlanjut sampai tahun-tahun kedepan," lanjutnya dengan tegas.
Teguh juga menyampaikan bahwa tempat pembentangan bendera Merah Putih sudah dibersihkan sejak dua minggu yang lalu dari tumbuhan liar yang tumbuh tinggi. "ya kita bersihkan sejak 2 minggu yang lalu agar siap untuk dijadikan tempat pembentangan bendera Merah Putih raksasa. Kita sudah siap lebih cepat karena setiap tahunnya untuk pembentangan selalu ditempatkan di lokasi yang sama karena posisi yang strategis yang dapat dilihat dari area Kota," ungkap Teguh.