Beberapa tahun silam, setiap menyebut Putri Hasibuan hampir selalu identik dengan olah raga tenis meja. Seolah semua tahu bahwa bila Putri adalah tenis meja, dan tenis meja adalah Putri. Seperti itulah gambaran kedekatan Putri dengan olahraga asal Tiongkok tersebut. Maklum, perempuan kelahiran Lampung tersebut memang hidup dan dibesarkan di dunia tenis meja. Dia pernah menjadi ratu tenis meja Indonesia selama beberapa tahun. Medali emas dari event Pekan Olahraga Nasional (PON) selalu menjadi miliknya saat masih berjaya di cabor tenis meja Indonesia.
Setelah pensiun dari atlet, Putri juga masih berkecimpung di dunia tersebut. Wanita kelahiran 18 September 1975 itu menjadi pelatih tenis meja. Mulai dari pelatih di Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Surya Kediri (sekarang menjadi PTM PRO. Kediri), hingga menjadi pelatih atlet Jawa Timur.
Bahkan Putri ditunjuk melatih atlet tenis meja nasional untuk ajang SEA Games maupun kompetisi internasional lainnya. "Sering kangen dengan tenis meja, tapi kadang saya masih main pingpong juga," sebut istri Rinto Harno, mantan direktur PT Gudang Garam tersebut.
Namun, sejak sekitar tiga tahun terakhir, aktivitas Putri berubah drastis. Dia tidak lagi berkecimpung di dunia tenis meja. Kendati demikian, kirahnya juga tetap tidak jauh-jauh dari olahraga dengan bola. Ya, kini wanita yang tinggal di perumahan Gudang Garam Permai tersebut sedang asyik menekuni olahraga barunya, golf. "Ah masih baru saya, tidak menekuni. Hanya iseng saja," kelakarnya. Putri sama sekali tidak berlatih secara rutin dan intensif untuk golf. Tapi hanya sekadarnya saja. "Kalau sempat saja," tuturnya.
Dia tampaknya memang tidak menekuni golf lebih profesional seperti halnya tenis meja. Alasannya karena sang anak keberatan. "Ini olahraganya ibu-ibu. Kalau latihan anaknya gandoli. Marah kalau ditinggal terus," katanya.
Meski mengaku hanya sekadar iseng, prestasi Putri di dunia golf layak diperhitungkan. Pasalnya sejumlah prestasi telah ditorehkannya. Yang terbaru, atlet tenih meja peraih emas SEA Games ini baru saja menyabet gelar the best nett alias juara di ajang Jawa Pos Golf Tournament seri kedua. Di seri pertama, Putri juga sudah menyabet gelar the best gross alias runner up. Selanjutnya, pengoleksi empat medali emas SEA Games di nomor tunggal putri tersebut juga akan tampil di seri ketiga. "Targetnya apa ya? Kalau bisa ya hole in one" katanya sembari tertawa.
Setiap pegolf memang selalu mengejar target 'masuk sekali pukul tersebut. Sebab hadiahnya selalu fantastis. "Kalau di JP (Jawa Pos, Red) ini hadiahnya mobil Mercy," lanjutnya. Lalu bagaimana sebenarnya ceritanya sehingga Putri bisa banting setir dari memukulkan bet tenis meja berganti memukulkan stick golf? Adik kandung mantan petenis meja Ali Hasibuan tersebut menuturkan, semua berawal dari hobi sang suami. "Ya awalnya diajak main golf. Lama-lama ikut nyoba dan keterusan," kenangnya.
Namun bagi Putri ternyata bermain gol jauh lebih sulit dari bertanding tenis meja. Banyak hal yang menurutnya berbeda di antara kedua olahraga tersebut. "Kalau tenis meja butuh kecepatan, kalau golf ketepatan," sebutnya.
Selain itu, golf yang dikenal sebagai olahraganya kaum borju tersebut juga melatih kesabaran. "Lapangannya kan luas, butuh kesabaran ekstra. Pokoknya lebih gampang tenis meja," urainya. Namun soal keringat yang keluar saat berolahraga, Putri mengakui tenis meja lebih menguras keringat.
Kediri, Radar