Suasana hall Kediri Mall, Sabtu malam (22/12) sangat meriah dan ramai. Di tempat prestisius itu berlangsung malam final pemilihan Panji Galuh 2012. jelang akhir acara, kemeriahan tersebut berganti ketegangan. Terutama bagi 10 finalis yang masuk lima besar.
Puncaknya saat Panji Galuh 2010, Isac Ilham Akbar dan Yaneke Virgi, berjalan ke atas panggung. Mereka membawa piala bergilir dan selempang Panji Galuh. Mengenakan busana kebaya Kediri yang bernuansa ungu, seperti yang dikenakan finalis Isac dan Yaneke berada diantara finalis lima besar dan bersiap menyerahkan piala. Pada akhimya, puluhan pasang mata tertuju kepada Atma Vektor Mercury dan Dian Permatasari yang mendapatkan piala tersebut Nama mereka disebutkan pemandu acara. Atma dan Dian, Panji Galuh 2012, pun dikalungi selempang oleh Walikota Kediri dr Samsul Ashar beserta istri, Ny. Dahlia Ishaq.
Keduanya langsung menjadi pusat perhatian. Kegembiraan terpancar dari wajah Atma dan Dian. "Kaget, nggak nyangka karena saya yang paling muda di antara finalis Panji Galuh," terang Atma, yang lahir 29 Maret 1997.
Atma masih duduk di kelas X SMAN 2 Kediri. Meski termuda, Atma memang menonjol dari Finalis Panji lainnya. Ini karena kepiawaiannya bermain sulap. Itu ditunjukkannya dalam penampilan talenta saat seleksi akhir. Pemuda berkacamata ini makin dikenali karena saat latihan koreografi di karantina finalis, tak luwes menari. Dia kerap mendapat teguran dari sang pelatih.
"lya kaku banget nari jaranan dengan semua finalis, kata pelatih lebih mirip Gangnam style," jelasnya sambil tertawa. Namun, dengan modal percaya diri, Atma bisa menaklukkan tarian tersebut dl malam final. Apalagi saat dirinya masuk 5 besar, dia makin bersemangat. Ini yang membuat putra pasangan Bobby Purbantoro dan Yuli Kustriatmi tersebut mampu menjawab pertanyaan di babak final.
Atma mendapat pertanyaan mengenai perannya dalam mengurangi global warming. Dia menjawab, telah melakukan kebiasaan menghemat energi. "Dengan tidak menyalakan lampu di siang hari dan menggunakan alat elektronik seperlunya untuk menghemat listrik, juga menanam pohon, harapannya satu orang bisa menanam satu pohon," paparnya.
Rasa percaya diri yang besar juga mengantarkan Dian meraih gelar Galuh tahun ini. Siswa kelas XI SMAN 7 Kediri ini meyakini percaya diri adalah kunci melakukan berbagai hal. "Apalagi di kompetisi atau kegiatan seperti Panji Galuh, perlu kepercayaan diri agar selalu positive thingking," urainya.
Maka tak heran jika gadis kelahiran 20 Maret 1996 ini memberikan jawaban luar biasa saat mendapat pertanyaan di babak 5 besar tentang apa itu kepribadian. Dalam bahasa Inggris yang fasih pula. Dian memaparkan, kepribadian adalah bagaimana cara seseorang menonjolkan sifat-sifat positif dan meminimalisasi sifat-sifat negatif dalam dirinya.
Jawaban inilah yang membuat ketiga dewan juri, Rulliya dari Dispora Jatim, Idah Ernawati dari sekolah kepribadian Surabaya, dan trainer Helmy Yahya, serta Agil Herlambang (Kakang I Malang 2008 dan HiLo Green Ambassador 2012) memberi nilai tinggi padanya. Putri pasangan Bambang Suratmono dan Kunnuryaana tersebut memang memiliki pribadi yang positif. Senyuman selalu tersungging setiap berbicara dengan lawan bicaranya.
"Aura positif bisa menular, kalau kita senyum dan bahagia, orang disekitar kita juga demikian," terang Runner Up II Putri Lingkungan 2012 tersebut. Mental positif juga didapat Dian dari keluarga. Ini karena keluarga dan ketiga saudara perempuannya selalu mendukung, termasuk saat dirinya mengikuti Panji Galuh.
Kini, baik Atma dan Dian, punya tanggung jawab baru. Mengemban tugas sebagai duta wisata, keduanya harus bisa berkontribusi dalam sektor pariwisata Kota Kediri. "Kami berdua harus bisa mempromosikan Kota Kediri di daerah lain, selain memajukan sektor pariwisatanya," ungkap Dian. Mereka pun bakal mendapat tantangan untuk promosi di tingkat provinsi saat mengikuti Raka Raki Jawa Timur pada Maret mendatang. Atma dan Dian berharap bisa membawa nama Kota Kediri di kancah regional tersebut. "Kami akan berusaha menjalankan tugas Panji dan Galuh dengan baik," janji Atma.
Kediri, Radar