Berkat ketekunannya belajar, siswa SMAN 2 Kediri ini akhirnya menuai hasilnya. Dia meraih nilai tertinggi dalam Tryout Unas 2013 bareng Yamaha Soul GT yang digelar Radar Kediri. Mengungguli ribuan peserta lain dari jurusan IPA maupun IPS.
Sebenarnya nama Oktavian Fajar Rahman sudah dipanggil panitia usai tim juri melihat hasil try out ujian nasional(unas)2013 di Gelanggang Olahraga (GOR) Jayabaya kemarin [17/2). Nomor pesertanya 002-45-02998 diumumkan sebagai peraih nilai tertinggi. Total nilainya 395,00.
Namun beberapa kali namanya disebut, remaja 19 tahun ini tak kunjung tampil untuk menerima hadiah. Karena tidak berada di lokasi ujian, akhirnya hadiah untuk siswa yang akrab disapa Vian ini diwakili oleh guru sekolahnya.
Beberapa teman sekelasnya yang juga rnengikuti uji coba unas itu segera mengiriminya short message service (sms). Tetapi kabar dari handphone tersebut sempat tak dipercayai Vian. "Awal membaca sms itu saya sempat merasa sedang dikerjai,"ujarnya.
Meski begitu, Vian tetap penasaran juga. Pelajar yang setelah mengerjakan soal try-out menunggu di warung makan itu, bergegas balik ke GOR. Tiba di sana sekitar pukul 12.40, suasana GOR di Kelurahan Bandar kidul, Kecamatan Mojoroto tersebut sudah mulai sepi.
Siswa kelas XII-IPA3 ini tampak tergopoh-gopoh bersama seorang temannya. Mereka menyerobot masuk ke kerumunan pelajar yang sedang melihat nilai hasil tryout yang ditempel di dinding GOR. Setelah keluar dari kerumunan, Vian segera menemui sekelompok siswa yang ternyata teman-teman kelasnya.
Melihat kehadiran Vian, masing-masing siswa rnengulurkan tangannya untuk memberikan selamat. "Wah saya tak percaya bisa dapat nilai tinggi. Karena pesertanya kan ribuan," papar anak kedua pasangan almarhum Muhadi Santo dan Purwati Setioningsih ini.
Kendati begitu, remaja yang tinggal Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota Kediri ini tak bisa menyembunyikan rasa bangga dan senangnya. "Berusaha dan berdoa adalah kuncinya,"tutur Vian.
Dalam belajar, Vian ternyata memiliki prinsip yang berbeda dengan kebanyakan temannya yang baru mau belajar ketika akan ujian. Dia justru belajar rutin setiap hari. "Jadi saat sehari sebelum ujian, waktunya digunakan untuk menenangkan pikiran. Bukan malah tancap gas buat belajar," paparnya. Di sekolahnya, Vian dikenal sebagai ketua kelas. Dia memang akrab dengan sernua temannya. Mata pelajaran yang sangat disenanginya adalah kimia. Bahkan dia sudah punya rencana matang setelah lulus SMA nanti. "Saya ingin melanjutkan kuliah ke ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) di Surabaya," akunya.
Walaupun nilai mata pelajaran IPA-nya bagus, Vian merasa lemah di mata pelajaran bahasa Inggris. Makanya dia rnerasa perlu melakukan evaluasi diri untuk memperbaiki mata pelajaran ini. "Saya harus kursus di Kampung Inggris (Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri)," tambahnya dengan semangat.
Siswa yang hobi traveling ini bercita-cita ingin bekerja di perusahaan pertambangan setelah lulus kuliah. Sejak ayahnya meninggal 12 tahun silam, Vian berharap terus bersekolah sampai bisa memberikan yang terbaik buat ibunya.
Menjelang Unas, Vian lebih menggiatkan belajar. Dia berkonsentrasi menghadapi ujian akhir sekolah itu. Hampir setiap hari, remaja kelahiran 23 Oktober 1994 ini belajar kelompok bersama teman-temannya dan ikut bimbingan belajar di sekolah.
Namun bila libur, Vian tak melepas kesempatan untuk traveling. "Baru-baru ini saya bersama teman kelas jalan-jalan ke jogja," katanya sambil malu-malu.
Wali kelasnya, Umi Zulaekah, juga memberi selamat dan support agar Vian terus menggali potensi diri. "Oktavian adalah siswa yang bertanggungjawab dan jika bersungguh-sungguh saya yakin dia akan bisa meraih impiannya," tuturnya.
Kediri, Radar