Suasana di Insumo Kediri Convention Center (IKCC) terlihar ramai. Sebanyak 65 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kediri tampak sibuk membuat rancangan action plan (rencana aksi) untuk penanggulangan peredaran narkoba di lingkungannya masing-masing. Para mahasiswa yang dibagi dalam beberapa kelompok ini terlihat antusias merumuskan kegiatan untuk mencegah maraknya peredaran haram tersebut. Sesekali mereka terlihat sibuk berdiskusi sebelum memutuskan poin yang akan dimasukkan dalam action plan itu.
"Kami ingin agar narkoba tidak lagi beredar di lingkungan kampus. Kami tidak ingin teman-teman atau orang-orang terdekat menjadi korban barang haram itu," tandas Susan, salah satu mahasiswi.
Perumusan action plan itu merupakan bagian dari kegiatan pembentukan kader penyuluh anti narkoba yang dihelat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri. Selama dua hari, Kamis-Jumat (7-8/3), 65 mahasiswa dari 15 perguruan tinggi itu menjalani pelatihan terkait seluk beluk narkoba. Mereka menerima lima jenis materi yang meliputi pengenalan BNN, kesehatan, yuridis, psikologi dan kerohanian. Kehadiran para nara sumber yang berkompeten, seperti dr Roni Subagyo Sp.KJ, Imron Muzaki, dan KH Abubakar Abdul Jalil mampu membuat penyajian materi menjadi menarik.
Tidak heran, apabila para peserta menjadi antusias untuk menyimak berbagai materi. yang disampaikan. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab. Suasana pun menjadi hidup dan penuh semangat.
Kasi Pencegahan BNN Kota Kediri, AKP Dyah Nawang Indrawati SH mengatakan, kegiatan pembentukan kader penyuluh anti narkoba ini tidak bisa dipisahkan dari pencanangan gerakan Kota Kediri Zero Narkoba beberapa hari lalu. Para kader penyuluh yang dicetak dalam kegiatan. Ini diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan BNK untuk mencegah peredaran narkoba. Khusus bagi para mahasiswa, diharapkan bisa menjadi penggerak dan contoh kawan - kawan kampusnya agar tidak terjebak dalam lingkaran setan penyalahgunaan narkoba. Hal ini diharapkan dapat ikut mempercepat target Kediri bebas narkoba pada 2015.
"Para mahasiswa ini berasal dari berbagai kampus dengan karakteristik yang berbeda. Misalnya ada yang berasal dari kampus kesehatan, umum maupun berlatar belakang agama. Dari kegiatan ini mereka diharapkan bisa mengambil strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba yang sesuai dengan lingkungannya. Tentu, materi yang diberikan akan menjadi bekal bagi mereka," urai AKP Dyah Nawang Indrawati. Kegiatan pembentukan kader penyuluh anti narkoba ini tidak hanya bagi mahasiswa, melainkan juga bagi pelajar tingkat SMP, SMA dan umum. Ditargetkan, pada tahun ini, BNN Kota Kediri bisa mencetak 325 kader penyuluh anti narkoba.
"Penanggulangan peredaran narkoba harus dilakukan serentak oleh semua lapisan masyarakat," imbuhnya. Sementara itu, pada akhir kegiatan para mahasiswa mengikrarkan komitmen untuk ikut menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Komitmen itu ditandai dengan membubuhkan tanda tangan pada papan yang disediakan. Selain itu, para peserta juga siap membangun jaringan kader agar komunikasi mereka tidak terputus.
"Dengan terjalinnya komunikasi, maka kegiatan anti narkoba akan lebih mantap dan berkesinambungan. Kami pun bisa saling tukar informasi tentang situasi dan kondisi di lingkungan kami masing-masing," ujar sejumlah peserta.
Kediri, Memo