Bertanding dalam lomba Bakti Wiyata Husada (tiwisada) bukanlah perkara mudah. Lomba bergengsi ini diikuti para peserta yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Salah satu siswi yang pernah merasakan rumitnya lomba itu adalah Ketika Cintawa Ginanjar Mulia (12) siswi kelas VI A Sekolah Dasar Negeri Banjaran IV Kota Kediri.
Putri kedua pasangan Suwoyo dan Endang Winanjining Ayu ini memperoleh prestasi yang cukup membanggakan dalam lomba Bakti Wiyata Husada (Tiwisada) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri. Peserta yang tampil juga merupakan siswa-siswi pilihan dari berbagai sekolah. Dalam lomba ini, para peserta diharuskan memilih lot, yang nantinya sebagai penentu materi yang akan dipresentasikan. “Peserta harus memilih lot yang telah disiapkan oleh penyelenggara. Setelah itu peserta baru bisa melanjutkan lomba tahap berikutnya,” ujar Etik, sapaan akrab Ketika Cintawa Ginanjar Mulia.
Dalam lomba Tiwisada yang digelar beberapa bulan yang lalu, Etik menerima bahan yakni tentang bahaya Hepatitis B. Bagi anak seumurannya, materi ini tentunya tidak mudah. Meskipun demikian, gadis penyuka bakso ini tidak berkecil hati.
Berbekal ilmu pengetahuan yang dia persiapkan bersama guru pendamping di sekolah, Etik mulai mempresentasikan materi mulai dari apa itu Hepatitis B, apa yang bahaya dari Hepatitis B, bagaimana pencegahan, pengobatan serta penaggulangan Hepatitis B. Tahapan lomba masih harus diselesaikan oleh bocah penyuka pelajaran IPA. Dia harus mempu mengenali nama beberapa alat kesehatan, serta mampu mempraktekkanya juga.
Tidak habis disitu, peserta diharuskan untuk membuat kombinasi menu sehat ala mereka sendiri. Kala itu, Etik membuat perpaduan menu sehat yang terdiri dari nasi, sayur-sayuran, buah pepaya serta susu. Tanpa diduga, apa yang dilakukan memikat para juri, sehingga dirinya berhasil menjadi juara II kategori peserta putri, tingkat Kota Kediri..
Keberhasilan ini diakui tidak mudah didapatkan. Dia harus belajar serius setiap hari, di bawah bimbingan pengajar dari sekolah serta bimbingan kedua orang tuanya. Dari situ, kemampuan bocah bercita-cita sebagai guru ini terus diasah dan siap mengikuti lomba tiwisada berikutnya.
Endang, ibunda Etik, mengaku sangat bangga dengan prestasi anaknya tersebut."Anak ini sangat percaya diri dalam mengikuti lomba. Sebagai orang tua, saya selalu memberi dukungan agar anak saya bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi,” ujar Endang.