Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Forkopimda Kota Kediri mengikuti Jawa Timur Berdzikir dan Bersholawat : Menyambut 76 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Senin (9/8). Acara yang diselenggarakan secara virtual ini juga diikuti oleh Bupati atau Wali Kota, ASN dan masyarakat Jawa Timur.
Selain berdzikir dan bersholawat, dalam acara ini juga mendoakan para ASN dan tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19. Pembacaan Istighotsah dan Tahlil oleh Imam Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Lalu Tausiah Kekuatan Dzikir dan Sholawat dalam rangka menyambut HUT RI ke- 76 dan Tahun Baru 1 Muharram 1443 H oleh Direktur Pasca Sarjana UIN Jember.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan menyambut tahun baru 1443 Hijriyah pada masa pandemi ini harus hijrah dengan kebiasaan baru. Seperti menggunakan masker, tidak berkerumun, dan tidak duduk berhimpit. Pemerintah akan terus mengendalikan pandemi Covid-19 ini agar semua dapat berjalan seperti sedia kala. “Terima kasih kepada para Bupati, Wali Kota, dan Forkopimda atas kerja kerasnya untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Per hari ini BOR isolasi 59 persen, rumah sakit darurat 49 persen dan rumah isolasi 39 persen. Suasananya mulai melandai dan terkendali. Kita harus terus kendalikan,” ujarnya.
Sementara itu, sebelum mengikuti Jawa Timur Berdzikir dan Bersholawat Wali Kota Kediri beserta Forkopimda Kota Kediri memberikan santunan kepada 10 anak yatim. Wali Kota Kediri juga menitipkan pesan kepada anak yatim untuk mendoakan agar pandemi ini segera berakhir. “Tolong selalu didoakan agar pandemi ini segera berakhir. Agar nanti bisa beraktivitas seperti dulu dan bisa segera sekolah lagi,” ungkapnya.