Tenun Ikat Kediri Tembus Pasar Jepang

berita | 15/08/2021

wali kota kediri abdullah abbu bakar mas abu

Berbagai upaya Pemkot Kediri bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda Kota Kediri) dalam mempromosikan Tenun Ikat Kediri tampaknya membuahkan hasil manis. Selain diterima dengan sangat baik oleh kalangan industri fashion, Tenun Ikat Kediri juga telah dikenakan oleh figur-figur terkenal tanah air dalam berbagai kesempatan.

 

Bahkan kabar terakhir, wastra (kain tradisional) asli Kota Kediri tersebut kini telah berhasil menembus pasar Jepang. Adalah Tenun Mulya, salah satu usaha kerajinan tenun ikat yang berbasis di wilayah Bandarlor, yang mendapatkan pesanan dari buyer asal Negeri Matahari Terbit.

 

Mendengar informasi tersebut, Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menyampaikan kegembiraannya. "Sebelumnya pengrajin tenun kita sudah sering menjual produk sarung goyor ke Timur Tengah melalui pihak ketiga. Jadi, keberhasilan ekspor kain tenun ke Jepang ini merupakan satu capaian yang terasa spesial, terlebih deal bisnis itu terjadi ditengah pandemi Covid-19," jelas Bunda Fey, sapaan akrab istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

 

Lebih jauh, Bunda Fey mengungkapkan bahwa Tenun Mulya selama ini terlibat aktif mengikuti kegiatan pendampingan yang dilaksanakan Pemkot dan Dekranasda Kota Kediri. Salah satunya adalah partisipasi dalam gelaran rutin Dhoho Street Fashion selama beberapa tahun terakhir, sehingga berkesempatan dibimbing langsung oleh desainer terkemuka seperti Priyo Oktaviano dan Didiet Maulana.

wali kota kediri abdullah abbu bakar mas abu

Sementara itu, pemilik Tenun Mulya, Suharto, menceritakan awal mula transaksi bisnis antara dirinya dengan Mr. Hiromi Tsuneoka, buyer asal Jepang. "Awalnya Mr. Hiromi menghubungi nomor kontak saya yang tercantum di akun Instagram @tenunmulya, hingga akhirnya saya bertemu langsung di Surabaya ketika beliau sedang berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Kemudian Mr. Hiromi minta katalog produk Tenun Mulya untuk dibawa pulang," urai Suharto, yang meneruskan usaha tenun dari orang tuanya.

 

Sebagai informasi, Mr. Hiromi Tsuneoka adalah pengelola galeri seni Asian Accents yang berada di Tokorozawa, sebuah kota tak jauh dari ibukota Tokyo. Dari penelusuran melalui mesin pencari dan media sosial, Asian Accents diketahui menjual berbagai jenis produk kriya dan wastra Nusantara, termasuk kain batik dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Sejauh ini, Tenun Mulya telah mengirim tak kurang dari 100 potong kain tenun dalam beberapa kali pengiriman.

 

Belajar dari keberhasilan Tenun Mulya itulah, Bunda Fey menitipkan pesan kepada pelaku UMKM Kota Kediri, terutama usaha kriya. "Pertama, harus tekun mengelola akun media sosial dengan mencantumkan nomor kontak yang jelas. Selain itu, katalog produk juga penting dimiliki sebagai acuan bagi customer potensial," pungkasnya.