Sebagai bentuk Evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan ditingkat sekolah menengah pertama, SMPN 3 Kota Kediri laksanakan Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang diselenggarakan secara terpusat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Senin, (4/10).
Maryono, Kepala SMPN 3 Kota Kediri mengatakan bahwa assesment ini akan dilaksanakan selama empat hari secara online. Hal ini mengingat SMPN 3 Kota Kediri tercatat sebagai salah satu sekolah penggerak. "Sebagai sekolah penggerak, untuk assesment ini dilaksanakan untuk kelas 7 dan 8," terangnya, Senin, (4/10).
"Untuk hari ini dilaksanakan untuk kelas 7, dalam dua sesi, setiap sesi terbagi menjadi tiga kelas, jadi dalam satu kelas berkisar 7-8 anak saja," imbuh Maryono.
Ditambahkan Maryono bahwa untuk tingkat kelas 7 dari total 45 anak plus 5 anak sebagai cadangan yang tercatat mengikuti ANBK, telah dijadwalkan mengikuti assesment dalam dua hari. Pada hari pertama Senin (4/10) diikuti oleh 23 siswa, sedangkan sisanya akan dilaksanakan besok, Selasa, (5/10).
Selanjutnya untuk jenjang kelas 8, akan dilaksanakan pada hari Rabu, (6/10) dan Kamis, (7/10) berbarengan dengan sekolah negeri yang lainnya. "Pengaturan kuota siswa dalam satu kelas sama dengan yang kelas 7," tandas Maryono.
Sementara itu, saat ditemui di kantornya, Siswanto Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri mengatakan bahwa ANBK ini merupakan kegiatan nasional yang bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan. "Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan, memberi umpan balik, kepada penyelenggara pendidikan dan merancang tindak lanjut untuk perbaikan mutu sistem pendidikan,"ungkapnya, Senin, (4/10).
Selanjutnya, dari hasil assesment akan dihimpun oleh Kemendikbud untuk kemudian digunakan sebagai bahan evaluasi. Siswanto menjelaskan ada empat hal yang menjadi parameter evaluasi. "Pengukuran atau evaluasi berdasarkan pada kemampuan literasi, numerasi, survey karakter dan survey lingkungan belajar," tandasnya.
Selain itu, data peserta didik yang dijadwalkan mengukuti ANBK disediakan oleh pusat dan dipilih secara acak dari data yang sudah tersedia di Dapodik. "Mulai dari data peserta didik, hingga sistem pelaksanaan assessment disediakan oleh pusat, daerah tinggal melaksanakan, termasuk nanti hasilnya juga yang mengelola dari pusat," imbuh Siswanto.
Sebagai informasi, tidak hanya SMPN 3 Kota Kediri saja yang melaksanakan ANBK, melainkan seluruh sekolah setara menengah pertama di Kota Kediri juga turut melaksanakan. Baik untuk sekolah negeri maupun swasta.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)