Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menekankan semua pihak untuk memahami pencegahan stunting pada anak. Hal itu diungkapkan saat membuka Seminar Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting, Selasa (14/2) di Aula Dinas Pendidikan. Seminar ini menghadirkan dokter dan pakar gizi masyarakat dr. Tan Shot Yen.
"Saya merasa senang hari ini kita akan banyak belajar bersama dr. Tan Shot Yen. PKK Kota Kediri menginisiasi acara ini karena kita ingin belajar serius penanganan stunting. Tidak hanya ibu-ibu yang memiliki persoalan tumbuh kembang pada anak atau bahkan sudah jatuh ke jurang stunting saja yang belajar namun kita semua yang berada di garis depan pencegahan stunting harus belajar," ujarnya.
Ketua TP PKK Kota Kediri mengatakan seminar ini menjadi momen penting untuk belajar mengenai stunting. Dimana beberapa tahun ke belakang stunting ini menjadi perhatian pemerintah. Anggapan-anggapan yang keliru mengenai stunting harus dihilangkan. Pengetahuan-pengetahuan baru tentang stunting ini harus dipelajari. "Terima kasih panjenengan semua sudah mendampingi para warga khususnya di Posyandu. Saatnya kita mengasah ilmu di sini dan membuang anggapan-anggapan yang salah dan sudah terlanjur menancap di masyarakat," ungkapnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini menambahkan TP PKK Kota Kediri juga melakukan monitoring langsung kepada ibu hamil risiko tinggi di Kota Kediri. Dalam kunjungan tersebut, masih banyak ditemukan persoalan ibu-ibu dengan tumbuh kembang anak yang kurang baik. Hal-hal seperti itu harus segera ditangani. Pada momen kunjungan ibu hamil risiko tinggi juga dilakukan sosialisasi mengenai pemberian ASI Eksklusif. "Kemarin saya juga sekolah konselor ASI lalu saya terapkan saat berkunjung ke rumah warga. Ternyata masih banyak persoalan anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif. Belum lagi kita membereskan tentang masalah stunting. Ini tugas bagi kita semua," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengucapkan terima kasih kepada TP PKK Kota Kediri atas kolaborasi yang terjalan dalam penanganan stunting. Data stunting Kota Kediri menurut data dari Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGM) sebesar 7,7 persen sedangkan menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 14,3 persen. Target dari Wali Kota Kediri bisa menekan angka stunting semaksimal mungkin. "Bagus sekali PKK Kota Kediri bisa mendatangkan narasumber yang keren. Nanti banyak yang bisa dibahas termasuk mengenai gizi. Ini selaras dengan apa yang dicanangkan pemerintah sesuai dengan instruksi Bapak Presiden dan Bapak Wali Kota bahwa pemberian pangan untuk balita dan anak tidak berupa biskuit namun dalam bentuk bahan-bahan olahan yang memenuhi standar gizi," jelasnya.
Sementara itu, dr. Tan Shot Yen mengungkapkan senang bisa berbagi ilmu di Kota Kediri. Harapannya semakin banyak orang yang paham mengenai stunting dan bagaimana cara pencegahannya. "Kalian beruntung punya Ibu Wali Kota yang keren. Beliau adalah konselor ASI yang terlatih dan bersertifikat. Saya yakin beliau sudah mengupayakan semuanya untuk perempuan dan anak di Kota Kediri," ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh Kader Kesehatan Kilisuci, bidan koordinator dan wilayah, ahli gizi, perwakilan Pokja IV PKK Kelurahan dan Kecamatan, dan tamu undangan lainnya. Turut hadir, Plt Kepala Dinas Pendidikan Marsudi, perwakilan DP3AP2KB, dan pengurus TP PKK Kota Kediri. (dn/dra)