Penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2023 kepada Pemerintah Kota Kediri yang diterima oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, manfaatnya juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota Kediri. Tjitjik Budijati salah satunya. Ia adalah warga Kelurahan Tinalan mengisahkan pengalamannya berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tjitjik rutin melakukan pemeriksaan penyakit jantung dan diabetes yang dideritanya. Setiap bulan, Tjijik harus mendatangi dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Gambiran untuk kontrol.
Ia menjelaskan, seluruh rangkaian prosedur saat memeriksakan diri baik dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai pada pemeriksaan di rumah sakit sangat mudah. Bahkan Tjitjik tidak mengeluarkan biaya sepeserpun dalam pengobatan yang ia jalani. Semua biaya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan melalui program JKN. "Saya rutin kontrol tiap bulan di RSUD Gambiran. Semua pakai BPJS dan gratis. Kontrol yang saya jalani ini sudah sejak tahun 2010," ujarnya, Rabu (15/3).
Tjitjik menjelaskan meskipun ia menggunakan BPJS saat kontrol namun pelayanannya bagus. Mulai dari pelayanan di FKTP hingga di rumah sakit semua bagus tidak dibedakan. Di awal dulu Tjijik harus melengkapi persyaratan seperti fotokopi KTP dan Kartu BPJS untuk mendapat rujukan ke rumah sakit. Namun setelah itu tidak perlu lagi menyertakan persyaratan untuk melakukan kontrol rutin. "Surat rujukan itu berlaku tiga bulan kalau habis ya kita minta surat rujukan lagi. Sejauh ini pelayanan yang saya dapat bagus. Bahkan saat saya kesulitan untuk masuk ke ruangan pun juga dibantu," jelasnya.
Tak hanya pelayanan dokter, pelayanan obatpun juga mudah. Obat-obat yang harus dikonsumsi olej Tjitjik pun juga selalu tersedia. Bahkan untuk obat pun Tjitjik juga tidak mengeluarkan biaya. "Akses obatnya juga mudah dan terus ada. Kalau antri saat pengambilan obat ini ya masih wajar. Tidak yang terlalu lama," imbuhnya. (dn/dra)