Tak terasa sudah lebih dari setahun Wiwit Indriani mendapatkan pelayanan cuci darah. Warga asal Kelurahan Ngletih ini setiap minggunya menjalani terapi cuci darah di RSUD Gambiran. Wiwit menjalaninya dengan penuh semangat untuk kesembuhannya.
"Sudah satu tahun saya menjalani cuci darah ini. Tepatnya Oktober 2021 saya mulai cuci darah. Saya harus cuci darah agar sakit yang saya alami membaik dan sembuh," ujar Wiwit saat akan menjalani proses cuci darah Sabtu (18/3).
Wiwit tak khawatir menjalani cuci darah ini setiap minggu karena telah ditanggung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan. Menurutnya dengan mengikuti JKN-KIS BPJS Kesehatan ini, sangat membantu proses kesembuhannya. Dalam proses cuci darah yang harus dijalani, Wiwit tidak mengeluarkan biaya atau gratis. "Alhamdulillah JKN-KIS BPJS Kesehatan ini sangat membantu kesembuhan saya. Benar-benar saya rasakan manfaatnya," ungkapnya.
Wiwit menjelaskan meskipun menggunakan JKN-KIS semua pelayanan ketika cuci darah berlangsung diberikan dengan baik. Walau layanan yang didapatkannya gratis namun tidak sedikitpun ia melihat adanya perbedaan antara peserta JKN-KIS dengan peserta umum. Sehingga membuatnya merasa tenang dan nyaman dalam berobat. "Sangat puas dengan layanan yang diberikan. Terima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri dan BPJS Kesehatan. Semoga kedepan semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli akan pentingnya kesehatan," pungkasnya.
Sementara itu Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memang berkomitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan mengikutsertakan masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas Plus). Saat ini sudah 98,71 persen warfa Kota Kediri telah terdaftar dalam program JKN-KIS. Bahkan Kota Kediri sudah memenuhi cakupan UHC. "Kita ingin warga Kota Kediri ini tidak takut lagi datang ke fasilitas kesehatan. Entah berobat ataupun memeriksakan diri untuk deteksi dini. Jadi warga tidak mampu pun tidak khawatir datang ke fasilitas kesehatan. Kalau sudah ikut JKN-KIS ini gratis pemerintah yang tanggung," ujarnya. (dn/dra)