Menelusuri Lebih Dalam EMAS, Program Gratis Pemkot Kediri yang Kini Terukir pada MURI

berita | 22/12/2024

Program English Massive (EMAS) yang mulai digaungkan Pemerintah Kota Kediri sejak tahun 2015 silam dapat dikatakan sukses diimplementasikan pada masyarakat. Hal itu terbukti dengan diraihnya dua kategori penghargaan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni Rekor Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis Pertama pada Tingkat RT/RW yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kediri, dan Rekor Organisasi Perangkat Daerah (Dinas Pendidikan) yang Menyelenggarakan Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis dengan Tempat Belajar/Kelas Terbanyak.

 

Meskipun tidak dipungut biaya sepeser pun, para partisipan konsisten menunjukkan semangatnya dalam belajar Bahasa Inggris. “Antusiasme peserta sangat bagus, seperti contohnya di spot ini jumlah partisipan stabil per kelas rata-rata 20 siswa dan mereka datang on time, sehingga tutor tidak menunggu lama,” ujar Tachur, salah satu Tutor EMAS di Spot Squad 25 Ngampel.

 

Ditelisik lebih dalam, terdapat cara jitu untuk menarik minat belajar peserta yakni dengan menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Tachur, metode belajar yang dilakukan para tutor tidak hanya mencatat dan menghafal seperti yang diterapkan di sekolah, melainkan dikemas dalam bentuk permainan atau game. “Melalui game, interaksi antara partisipan dengan tutor lebih terbentuk, dan melalui cara belajar yang asyik seperti board game dan movement, mereka tidak cuma duduk mendengarkan tapi ada aktivitas lain,” terangnya.

 

Selain itu, para Tutor juga dituntut untuk peka terhadap suasana hati partisipan. Apabila mereka mulai bosan, Tutor harus sigap mengembalikan mood, salah satunya dengan memberikan ice breaking. “Agar semangat harus ada warming up di awal, kalau di tengah-tengah mulai capek kasih ice breaking jadi semangat lagi. Tapi kalau secara keseluruhan, agar semangatnya konsisten dengan menyediakan metode belajar yang beda-beda supaya tidak bosan,” kata dia.

 

Kecakapan tersebut tidak datang begitu saja. Para Tutor juga rutin mengikuti program peningkatan kapabilitas yang diselenggarakan oleh manajemen EMAS. Bermodalkan lulusan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Tutor diwajibkan mengikuti workshop bulanan yang membahas pengembangan metode belajar dan mengajar sesuai dengan karakter anak, sehingga memperkaya referensi mengajar.

 

Lebih dari itu, EMAS juga menjalin kerjasama dengan Lembaga Bahasa eksternal, seperti: Widya Mandala Language Institute (WMLI) Surabaya, Pusat Bahasa dan Multibudaya Universitas Airlangga, dan English today Jakarta. Kerjasama yang terbentuk dalam hal penyelenggaraan workshop disertai sharing session antara EMAS dengan lembaga tersebut. 

 

Guna menjaga kualitas Tutor, manajemen EMAS rutin mengadakan rapat evaluasi di akhir semester yang menampilkan peringkat kinerja para Tutor. “Aturan yang diterapkan di sini kalau ada tutor yang kinerjanya kurang akan dapat pembinaan dari manajemen,” pungkasnya.

 

Tampak di sela-sela waktu istirahat, Helena Arista, partisipan aktif EMAS yang kini duduk di bangku kelas 4 mengatakan alasan dia bergabung pada program yang diikutinya sejak empat tahun silam itu karena ingin meningkatkan kemampuannya dalam Bahasa Inggris, sehingga diharapkan dapat mendongkrak nilainya di sekolah. Siswi SDN Ngampel 3 itu mengaku, setelah mengikuti EMAS, nilai Bahasa Inggris di rapor menjadi lebih baik dari sebelumnya, yakni di atas 85.

 

Secara keseluruhan, yang paling ia suka yakni selalu ada penyegaran dalam metode pembelajaran, sehingga terasa menyenangkan dan jauh dari kata bosan. “Yang bikin senang gurunya seru mengajarnya, lucu, dan suka kasih game,” ujar Helena. Tak ketinggalan, Bersama teman-temannya di Spot Squad 25 Ngampel, dia turut meramaikan kegiatan EMAS Festival (E-Fest), Sabtu (14/12) lalu. “Acaranya seru sekali, di sana Saya mencoba game, ikut senam, dan nyanyi-nyanyi. Meskipun hujan tapi tetap semangat,” jelasnya.

 

Ia berharap dengan mengikuti EMAS dapat menjadikannya siswa yang cakap berbahasa Inggris, tidak hanya menulis, melainkan juga mampu mendengar dan berbicara Bahasa Inggris dengan lancar. 

 

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*