TPA Baru Hanya Muat 7 Tahun

berita |

* Memperpanjang Usia, DKP Siap Bangun Stasiun Pengepresan

          Pemkot akan memulai pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) II di sebelah utara TPA Klotok, April ini. Namun, meski bangunannya berada di lahan seluas 2,1 hektare, ternyata TPA baru itu nanti hanya bisa bertahan tujuh tahun. Sebab selama itu kapasitasnya sudah penuh.

         Ini berarti Kota Kediri hanya terbebas dari problem sampah dalam waktu tidak lama. Pasalnya setelah waktu tujuh tahun terlampaui, kota akan kembali berhadapan dengan masalah overload sampah seperti tahun ini.

            Ditanya tentang hal ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri Didik Catur tak memungkirinya. Dia mengatakan, usia TPA baru nanti memang relatif pendek. "Agar usia TPA bisa lebih panjang, kami akan membangun stasiun pengepresan sampah," ungkapnya.

             Lebih lanjut Didik mengatakan, pengepresan sampah bisa membuat usia TPA lebih panjang karena empat kubik sampah yang dipres bisa menjadi satu kubik. "Jadi, nanti usia TPA bisa sampai 28 tahun," ujarnya.

              Ditanya tentang biaya pembuatan stasiun pengepresan, Didik menyebut, dana Rp 4,5 miliar akan dianggarkan pada 2015. Bagaimana dengan tahun ini?.

        Didik menyatakan, dengan kondisi TPA yang overload, pihaknya berusaha memaksimalkan pemanfaatannya. Caranya, dengan melanjutkan remediasi atau penggalian sampah di zona pasif satu untuk membuat space yang baru.

              Dengan luas 2,5 hektare, Didik menyebutkan, kapasitas TPA Klotok saat ini sebenarnya hanya 510 meter kubik. Tetapi, TPA yang dibangun pada 1992 itu kini menampung 1,38 juta meter kubik sampah. Sehingga, kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan.

               Makanya, Didik berharap pembangunan TPA II yang menelan dana Rp 11 miliar dari APBN bisa tuntas akhir tahun ini. Sehingga, pemkot bisa memanfaatkan lokasi baru yang terletak di dekat TPA Klotok.

          Selain dana Rp 11 miliar dari APBN, Didik mengatakan, pemkot juga menganggarkan dana pendampingan dengan nilai yang sama. Untuk apa saja?. Dari total Rp 11 miliar itu, menurutnya, sebanyak Rp 9 miliar akan digunakan untuk kelengkapan TPA. "Mulai tembok keliling TPA, pembuatan area wet land, garasi, dan jembatan timbang. Jadi, nanti TPA bisa langsung dioperasikan," terangnya.

              Adapun dana Rp 2 miliar sisanya masuk pos dinas pekerjaan umum (PU). Seperti rencana semula, PU akan membangun jembatan yang menjadi penghubung lokasi TPA lama dengan TPA baru. "Kalau saat ini belum ada jembatan, tidak ada akses untuk ke lahan TPA yang baru," imbuh Didik.