Jadi Staf Ahli Gubernur, Budwi Sunu Sekkota Kediri.
Posisi sekretaris kota (SEKKOTA) Kediri, kemarin, di ganti. Agus Wahyudi di tarik ke pemprov dan di jadikan staf ahli bidang pembangunan gubernur. Dia bertukar posisi dengan Budwi Sunu. Pelantikan mereka berdua di lakukan langsung oleh gubernur Soekarwo di Gedung Grahadi, Surabaya sekitar pukul 09.00 kemarin pagi.
Penggantian inilah yang menjadi perbincangan hangat di kalangan pejabat dan pegawai pemkot. Sebab, selain terkesan mendadak karena tidak pernah tercium publik sebelumnya, pengganti Agus bukan berasal dari kalangan internal pemkot. “ ini mengejutkan,” ujar salah satu pegawai kepada wartawan Koran ini.
Kasak-kasuk yang beredar, hal itu di lakukan untuk menghindari konflik internal di tubuh pemkot. Sebab, ada sejumlah nama yang di sebut-sebut mengincar jabatan sebagai sekkota jika Agus di ganti. Maklum, biasanya, pergantian kepala daerah diikuti dengan pergantian sekretaris daerah (sekda)-nya. Akan tetapi, harus atas persetujuan gubernur.
Di konfirmasi tentang hal ini, Wali Kota Abdullah Abu Bakar yang kemarin juga hadir di Gedung Grahadi berdalih bahwa penggantian Agus karena ada rotasi di pemprov. “Pak Sek ( Agus Wahyudi) di tata jadi staf ahli di sana,” dalihnya.
Menurut dia, Agus di tarik ke pemprov karena eselonnya tinggi. “Tadi pidato Pak Gubernur, rotasi merupakan hal yang biasa dan kesempatan untuk berkarir lebih tinggi lagi,” lanjut wali kota termuda sepanjang sejarah Kediri itu.
Lalu, mengapa penggantinya dari pemprov? Apakah memang tidak mengusulkan calon pengganti dari internal pemkot? Ditanya demikian, Abu menjawab, “kami percaya kepada Pak Gubernur.”
Wali Kota Kediri menilai bahwa Gubernur Soekarwo sudah paham betul kebutuhan Kota Kediri. Makanya, begitu di pilihkan Sunu untuk menggantikan Agus Wahyudi, Ia menerimanya dengan senang hati. ”Saya lihat pengalamannya juga sudah banyak, pindah-pindah sampai tujuh dinas,” sambung Abdullah Abu Bakar yang mengaku sudah tahu daftar riwayat hidup Sunu.
Terpisah, Agus Wahyudi yang di konfirmasinya terkait mutasinya menyebut hal itu sebagai hal biasa dalam dinas. ”Ini bagian dari turn of duty,” sebutnya saat di hubungi usai pelantikan.
Agus Wahyudi mengatakan bahwa jabatan barunya justru menjadi pintu dalam pengembangan karir. Posisi sebagai staf ahli gubernur adalah bentuk promosi. “PNS katanya nggak boleh spesialis. Harus generalis. Bisa belajar banyak hal,” katanya.
Adapun Sunu yang akan menggantikan Agus Wahyudi juga mengaku siap di tugaskan di Kota Kediri. “intinya saya di tempatkan dimana saja,” ujar pria yang sebelumnya menjabat sekkota Mojokerto itu. Meski sudah di lantik kemarin, Sunu mengatakan di balai kota Senin depan (8/9). “Semoga nanti bisa menjalin kerja sama yang baik,” harapnya.