Agenda kopi tahu yang rutin digelar Walikota Abdullah Abu Bakar kali ini dipusatkan di kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren. Kemarin Rabu (28/10). Seperti biasa acara bincang-bincang santai bersama Mas Abu ini selalu menyajikan kopi dan tahu sebagai hidangan. Mas Abu bersama Wakil Walikota Lilik Muhibbah dan segenap kepala satuan kerja (satker) duduk beralaskan karpet bersama masyarakat. Sehingga tidak ada jarak antara masyarakat dan walikota.
Mas Abu datang ke Kelurahan Bawang sekitar pukul 20.00 dan langsung menyapa warga dan mengajak warga berjabat tangan. “Kedatangan saya kesini untuk berdiskusi dengan panjenengan semua” ujar Mas Abu yang saat itu datang menggunakan busana batik yang casual.
Walikota termuda di Kota Kediri ini juga mengatakan bahwa kedatangannya tentunya juga untuk berbincang-bincang dengan warga mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh warga dan sudah sejauh mana perkembangan prodamas di Kelurahan Bawang.
“Dari diskusi ini, saya berharap bisa menyerap keinginan bapak ibu yang belum masuk dalam prodamas (program pemberdayaan masyarakat) maupun musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan),” lanjut Abu.
Dalam kesempatan ini Mas Abu juga menanyakan bagaimanakah perkembangan Prodamas di Kelurahan Bawang. “Dana Prodamas di tempat saya sudah digunakan untuk paving, pembenahan jembatan, umbul-umbul, karpet dan dua buah sepedah untuk anak yatim,” ujar Sutari RT 2 RW 8 dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Mas Abu.
“Pak tolong untuk jalan dari Lingkungan Centong tembus ke Betet agar diaspal. Karena saya lihat juga daerah di Kota Kediri sudah banyak yang diaspal walaupun ditengah sawah. Namun mengapa daerah ini belum diaspal,” tanya Maksun dari RT 3 RW 2 mengawali pertanyaan dalam acara kopi tahu malam itu.
Mas Abu menjawab, jika di daerah tersebut belum didirikan bangunan, sebaiknya tidak diaspal terlebih dahulu. Karena memungkinkan untuk dijadikan tempat untuk balap liar. “Daripada digunakan untuk pengaspalan jalan, lebih baik digunakan untuk pembenahan fasilitas pendidikan atau yang lebih penting terlebih dahulu,” saran Mas Abu.
Pertanyaan kembali diajukan oleh warga yang hadir dan antusias mengikuti acara kopi tahu. “Waktu pertemuan di pulerejo, lingkungan Gande merupakan kota yang paling pinggir. Dan sudah minta kepada Pak Gareng untuk diberi lampu penerangan disepanjang jalan Centong-Gande karena jalan yang gelap,” tanya salah satu warga Rt 04 rw 08 Lingkungan Gande.
Menanggapi pertanyaan tersebut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Didik Catur mengatakan bahwa penerangan pada jalan tersebut akan dilakukan pada tahun 2016.
Sebelum mengakhiri acara kopi tahu Mas Abu menyampaikan bahwa dalam pembangunan di Kota Kediri selain pemerintah, masyarakat juga harus terlibat agar hasil yang didapatkan maksimal.
“Prodamas harus dijaga, dan Kota Kediri harus tetap kondusif agar pembangunan berjalan lancar. Saya mohon doa restunya,” ujar Mas Abu.