Kemarin malam (04/11), Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, atau sering disapa Mas Abu ini berbincang-bincang dengan warga Kelurahan Rejomulyo yang dikemas dalam acara Kopi Tahu. Seperti sebelum-sebelumnya, acara bincang ringan bersama Mas Abu ini digelar secara sederhana dengan beralas tikar dan dengan camilan kopi dan tahu kuning sebagai ciri khasnya. Mas Abu yang didampingi Wakil Walikota Lilik Muhibbah serta seluruh Kepala SKPD ini hadir sekitar pukul 20.00 WIB di lokasi.
Terlihat antusias warga Kelurahan Rejomulyo dalam acara ini, hal ini diketahui dari banyaknya warga yang hadir dari semua kalangan untuk berbincang dengan Mas Abu. Tujuan utama di adakan acara ini merupakan sebagai sarana Walikota Kediri untuk mengetahui keluh kesah warga, serta masukan dari warga untuk pembangunan dan kesejahteraan warga Rejomulyo Khususnya, serta warga Kota Kediri pada umumnya.
"Dari bincang-bincang ini saya harap ada masukan dari warga Rejomulyo, terutama untuk memenuhi kebutuhan inti warga, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan”, ujar Mas Abu mengawali acara. “Namun, tidak menutup kemungkinan pula bila suatu saat nanti warga memerlukan kebutuhan lain seperti sarana hiburan, estetika, dan lain-lain, namun kebutuhan inti warga harus diutamakan”, tegas Mas Abu.
Saat Mas Abu memberikan kesempatan warga untuk bertanya, banyak warga yang antusias akan bertanya dengan mengacungkan tangannya. Kesempatan bertanya pun diberikan kepada ibu Nuri Catur dari RW 06 RT 03 Kelurahan Rejomulyo. “Di lingkungan kami bila musim penghujan tiba selalu banjir, hal ini dikarenakan daerah kami lebih rendah dari daerah lainnya sehingga air dari daerah lain memenuhi lingkungan kami. Bagaimana solusinya Pak Wali? Tanya bu Nuri. Tanpa berpanjang lebar pun Mas Abu langsung menjawab pertanyaan itu. “sebaiknya dilingkungan ibu Nuri di buatkan sumur resapan seperti di Kelurahan Ngronggo, sedangkan dananya bisa dianggarkan melalui Prodamas“, terang Mas Abu.
Selain pertanyaan diatas, adapula pertanyaan Ibu Fajriati yang menanyakan terkait program Mas Abu yaitu angkot gratis. “Mas Abu, mengenai angkot gratis untuk pelajar sepertinya belum bisa diterapkan di Rejomulyo ini. Padahal disini ada sekolahan seperti SMAN 6, SMPN 7 dan sekolah lainnya. Program angkot gratis pelayanannya dibatasi sampai pukul 14.00 WIB saja, padahal Rejomulyo ini berada di paling selatan sendiri. Jika angkot berangkat dari SMPN 1, sampai di Rejomulyo sudah lebih dari pukul 13.00 WIB dan akhirnya siswa tetap dikenakan tarif angkot normal," terang Fajriati.
Kepala Dishubkominfo Ferry Djatmiko, selaku leading sector program angkot gratis ini langsung dipercaya Mas Abu untuk menjelaskan terkait angkot gratis ini. “kami sekarang sedang meminta bantuan bis sekolah kepada pemerintah pusat, hal ini terkait beberapa daerah yang tidak dilewati angkot seperti Kelurahan Rejomulyo ini“, terang Kepala Dishubkominfo Ferry Djatmiko.
Menurut Mas Abu, program angkot gratis pelajar ini harus dievaluasi. Hal ini dikarenakan dalam prakteknya masih ditemui berbagai kendala seperti jam pelayanan dan trayek angkutan. "Seharusnya yang namanya anak sekolah yangmemakai seragam itu gratis, untuk Rejomulyo trayeknya memang tidak ada, kami berharap orang tua murid bisa mengantarkan anaknya sedikit saja menuju jalur yang dilewati angkot“, jelas Mas Abu.
Diakhir acara, tidak lupa Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, atau sering dipanggil Neng Lik ini juga memberikan kesan dan pesannya. Neng Lik mengajak warga Rejomulyo untuk bersama-sama Pemerintah Kota Kediri membangun Kota Kediri yang lebih baik lagi. “Kami mohon doa dari warga semua semoga kami bisa membangun Kota Kediri lebih baik lagi, kami juga berharap warga bisa sabar karena proses pembangunan tidak bisa instan perlu kajian dan pemikiran lebih lanjut“, ujar Neng Lik mengakhiri acara.