Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat ditemui di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri, Senin (25/4) menyampaikan bahwa tenun ikat andalan kota kediri dan juga batik sudah ada dimana-mana. “Mengapa kok harus kebaya, batik atau tenun yang dipakai? Karena kita kediri ini orang yang membuat baik dan tenun itu berkembang sebagai bentuk sinergitas. Kita buatkan acara ini agar seluruh wanita di kota kediri untuk berpartisipasi meramaikan hari kartini”, ungkap mas abu.
“Kartini adalah sosok wanita yang benar-benar pas, dari segi pendidikan maupun spiritualnya bagus. Artinya kesalehan-kesalehan yang harus kita munculkan dari daerah kami harus dinaikkan”, imbuh mas abu. Mas Abu meyakini bahwa kesetaraan gender untuk di bidang pembangunan di kota kediri agar dapat seimbang harus dengan keikutsertaan perempuan.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu menyampaikan bahwa emansipasi wanita yang ada di kota kediri sudah sangat bagus. Dicontohkan dengan DPRD, Wakil Walikota, Ketua BNN, Lurah, Kepala SKPD dan hampir di semua sektor sudah ditempati wanita.
Mas Abu berharap kedepannya karakter Kota Kediri memiliki anak didik yang secara karakter, spiritual dan mentalitasnya bagus, baik laki-laki dan perempuan khususnya. “Jangan sampai mereka termakan sinetron-sinetron, dan harusnya mereka memiliki kesalehan sosial. Dengan adanya kegiatan ini khususnya bagi pemuda-pemuda itu jangan mencontoh sinetron, mencontohnya ke Kartini yang berpendidikan dan mental spiritual bagus”, imbuh mas abu.
Hadir dalam acara tersebut, Forkopimda Kota Kediri, Kepala SKPD dan puluhan ribu peserta peringatan hari kartini berpakaian kebaya yang berhasil memecahkan rekor MURI dengan total 11.029 Kartini berpakaian kebaya terbanyak se-indonesia.