Posyandu merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri. Selain terdapat Posyandu untuk balita, di Kota Kediri juga terdapat Posyandu Lansia dengan artian posyandu dengan mereka yang telah berusia 60 tahun keatas. Dengan jumlah total 339 Posyandu Balita yang dikelola oleh 1696 Kader dan 142 Posyandu Lansia yang dikelola 769 Kader.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar membuka acara Temu Kader Posyandu Balita dan Lansia, Selasa (14/6). Temu Kader Posyandu yang dilaksanakan di Halaman Dinas Kesehatan Kota Kediri tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Sentot Imam Suprapto, perwakilan puskesmas serta perwakilan kader posyandu balita dan lansia dari setiap kelurahan se-kota kediri.
Disampaikan Mas Abu bahwa dengan adanya kader posyandu yang telah memberikan tenaga dan pikirannya ini akan memberikan kontribusi yang positif untuk kemajuan posyandu.
“Saya harap seluruh kader posyandu balita dan lansia untuk meningkatkan kinerjanya agar posyandu semakin baik ke depannya,” cetus ayah dua anak ini.
Mas Abu menambahkan, diharapkan kedepannya kader posyandu balita dan lansia dapat berkoordinasi serta bekerjasama dengan kader jumantik (juru pemantau jentik) untuk kesehatan di Kota Kediri agar semakin meningkat.
Faktor kesehatan balita dan lansia merupakan faktor pendorong sebagian warga Kota Kediri yang terketuk hatinya untuk mendedikasikan diri menjadi seorang Kader bagi Posyandu Balita dan Lansia. Salah satunya Atin Agustiani, warga kelurahan lirboyo kota kediri. Sebagai seorang kader, atin mengaku senang dapat berkontribusi terhadap kesehatan balita yang ada di wilayahnya.
Sebagai seorang kader, sisi menarik dan menyenangkannya adalah dapat bertemu dengan anak-anak yang dapat menyegarkan pikiran. “Kesenangan dan kesulitan yang terjadi akan dipikul bersama dengan sesama kader dalam posyandu,”ungkap atin.
Untuk menggalakan posyandu kepada masyarakat, Kader biasanya melakukan sosialisasi di dalam pertemuan PKK tingkat RT dan Kelurahan maupun rembug warga. Dengan adanya sosialisasi tentang posyandu, masyarakat akan lebih paham tentang kegiatan yang akan dilaksanakan posyandu. Jika ada perubahan jadwal posyandu, kader akan melakukan pemberitahuan kepada masyarakat sehari sebelum kegiatan agar yang datang tetap banyak.