Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Kepala Dishubkominfo Kota Kediri Ferry Djatmiko menerima Tim Penilai Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota Wahana Tata Nugraha di ruang Kilisuci Balaikota Kediri Rabu, (27/7). Tim Penilaian yang berasal dari Kementerian Perhubungan RI Dirjen Perhubungan Darat tersebut didampingi tim dari Dinas Pehubungan dan Kominfo Pemprov Jawa Timur.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, bahwa tahun ini merupakan ketiga kalinya Kota Kediri turut ambil bagian dalam Lomba Tertib Lalu Lintas. Hasilnya, pada tahun 2013, 2014, dan 2015 Kota Kediri menerima penghargaan Plakat Wahana Tata Nugraha (WTN).
“Keberhasilan Pemkot Kediri mendapat penghargaan tersebut merupakan kerja sama serta komitmen kita semua, terutama unsur-unsur yang terlibat dalam perlalulintasan di Kota Kediri ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada anggota dari forum lalu lintas, yang telah mencurahkan partisipasinya baik langsung maupun tidak langsung sehingga Kota Kediri berhasil meraih penghargaan sebanyak tiga kali tersebut,” ujar Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri.
Akan tetapi Mas Abu juga menegaskan bahwa segala upaya Pemkot Kediri untuk menegakkan tertib berlalu lintas di Kediri bukanlah sekedar untuk meraih penghargaan WTN, tetapi untuk melayani masyarakat pengguna jalan raya sekaligus untuk meminimalisasi tingkat kecelakaan lalu lintas.
Mas Abu berharap, tahun 2016 piala WTN akan kembali diraih Kota Kediri. “Terima kasih saran dan masukannya, untuk itu mohon bantuan semua pihak termasuk masyarakat dan jajaran pemerintah untuk mewujudkan kota yang tertib lalu lintas, sebagai cermin budaya di Kota Kediri," tukasnya.
Dalam laporannya Kepala Dishubkominfo Ferry Djatmiko menerangkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemkot Kediri selain melakukan sosialisasi berlalu lintas kepada pelajar SD dan SMP, dan memberikan subsidi kepada seluruh angkot di Kota Kediri, tak lama lagi Pemkot Kediri juga akan meluncurkan bus sekolah. “Subsidi angkutan ini adalah sebagai upaya pengalihan moda transportasi pelajar dari sepeda motor ke angkot. Berdasar monitoring dan evaluasi kami saat ini terjadi peningkatan load faktor angkutan umum yang signifikan yang sebelumnya rata-rata sebesar 20% meningkat sebesar 60% pada semua armada angkutan umum dalam trayek kota,” ujar Ferry.
Selain itu, lanjut Ferry di beberapa traffic light di Kota Kediri telah terpasang Area Traffic Controll System (ATCS). “Dengan adanya ATCS, petugas bisa memonitor kondisi dan situasi lalu lintas melalui CCTV yang dipasang terutama di persimpangan jalan yang memiliki traffic light (APILL) DI Kota Kediri.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Sugianto memberikan masukan mengenai rambu-rambu yang tidak terlihat jelas karena terhalang pohon pelindung, trotoar yang cenderung terlalu tinggi sehingga sulit digunakan orang-orang cacat, serta masih rendahnya kesadaran warga pengguna sepeda motor untuk menggunakan helm. Selebihnya, Sugianto menyatakan rasa puas atas ketertiban berlalu lintas di Kota Kediri.