Menjelang akhir tahun 1438 H, ribuan masyarakat Kota Kediri berbalut baju koko putih berkumpul di kawasan Masjid Agung Kota Kediri untuk istighosah dan do’a bersama akhir tahun 1438H dan awal tahun 1439H membawa semangat untuk membangun Kota Kediri semakin baik dan menjadi kota yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur.
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam do’a bersama mengapresiasi kehadiran masyarakat Kota Kediri yang antusias mengikuti kegiatan istighosah dan do’a bersama. “Terimakasih atas kehadiran bapak ibu, semoga kegiatan ini dapat menjadi amal shaleh bagi kita semua. Alhamdulillah berkat doa seluruh lapisan masyarakat Kota Kediri, saat ini kondisi Kota Kediri semakin kondusif dan harmonis dan kondisi ini harus selalu kita jaga bersama,” ujarnya.
Mas Abu juga berharap kondisi harmonis yang bisa dijaga bersama seluruh masyarakat Kota Kediri ini dapat menjadi contoh untuk kota kabupaten yang lain agar secara menyeluruh akan dapat membangun negara Indonesia menjadi semakin baik, semakin harmonis dan semakin maju.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu juga menyampaikan bahwa saat ini saudara muslim Rohingya tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan memerlukan uluran tangan semua pihak. Untuk itu, Mas Abu mengajak seluruh majlis do’a bersama untuk bersama-sama mendo’akan warga muslim Rohingya agar masalah yang terjadi disana dapat segera terselesaikan. “Jika ada yang memiliki keinginan untuk menyalurkan bantuan kepada mereka, saat ini banyak lembaga-lembaga yang membuka bantuan untuk Rohingya, silahkan menghubungi mereka. Dan semoga bantuan ini bermanfaat dan menjadi catatan amal baik untuk kita semua,” ujarnya.
Kegiatan istighosah dan do’a bersama ini juga di hadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul, Kapolresta Kediri, Kepala Kemenag Kota Kediri, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dan tokoh agama di Kota Kediri yaitu KH Anwar Iskandar, KH Hamid, Gus Ab.