Malam ini (19/11), Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menganugerahkan penghargaan kepada figur EMAS, Kecamatan dan Kelurahan EMAS dan para pemenang Competition In English Massive (COIN EMAS) yang telah dilaksanakan tanggal 5 November lalu.
Dalam sambutannya, Walikota Kediri menyampaikan tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan COIN EMAS. "Tahun lalu saya keliling untuk melihat perkembangan program EMAS di masyarakat. Alhamdulillah sekarang sudah semakin banyak spot belajarnya," ujarnya.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini juga mengungkapkan Pemerintah Kota Kediri memiliki banyak program dalam bidang pendidikan. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mengikuti programnya, maka program itu di online kan. Dan karena inilah, Pemerintah Kota Kediri berhasil meraih Kihajar Award yang dinilai langsung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dalam kesempatan ini Mas Abu juga menjelaskan mengapa Program EMAS ada di Kota Kediri. Pria 37 tahun ini menceritakan bahwa program ini dibuat untuk mempersiapkan sumber daya manusia di Kota Kediri untuk menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. "Saya lihat di beberapa kota dan kabupaten lain mereka mempersiapkannya dengan sertifikasi agar mereka diakui dalam MEA. Namun saya berpikiran bahwa cara yang lebih tepat adalah mempersiapkan SDM kita agar dapat berbahasa inggris dengan baik. Maka muncul program EMAS ini," jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini melanjutkan, program kursus bahasa inggris ini diberikan secara gratis pada setiap RW. Pengajarnya pun adalah tutor-tutor hebat bahkan ada yang dari luar negeri.
Kedepan, Mas Abu mengharapkan agar semua RW di Kota Kediri mengusulkan program ini. Spot belajarnya bisa dimana saja tidak harus diruangan.
Terakhir, Mas Abu menyampaikan dengan adanya program ini dan bantuan-bantuan pendidikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri berhasil naik diangka 76,3 jauh diatas IPM nasional dan provinsi.
COIN EMAS sendiri adalah ajang kompetisi Bahasa Inggris tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri selaku pihak pelaksana program English Massive. Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan COIN EMAS.
Selain untuk memberikanapresiasi kepada masyarakat yang telah bergabung dengan EMAS, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi seluruh partisipan dalam evaluasi dan mengaplikasikan skill Bahasa Inggris, dan kreativitas melalui kompetisi dengan bertumpu pada apa yang telah didapatkan dari pengajaran para tutor.
Pemenang dalam COIN EMAS 2017 adalah sebagai berikut :
Untuk kategori Cross Country for Childern berhasil diraih 6th Winner SPOT SALSABIL ENGLISH MASSIVE - DANDANGAN, 5th Winner SPOT CAKARSI ENGLISH MASSIVE (CEM) - TOSAREN, 4th Winner SPOT HARAPAN BUNDA - BURENGAN, 3rd Winner SPOT KELOMPOK BELAJAR CERIA - BUJEL, 2nd Winner SPOT MAWAR - MRICAN dan 1st Winner SPOT WIJAYA - BETET.
Untuk kategori Mini Drama for Teenager diraih oleh 6th Winner SPOT BINTANG SCIENCE BANARAN, 5th Winner SPOT HARAPAN BUNDA BURENGAN, 4th Winner SPOT BRAVO ENGLISH DANDANGAN, 3rd Winner SPOT ASA CENDEKIA MOJOROTO, 2nd Winner SPOT BIG IDEA NGRONGGO, dan 1st Winner SPOT TAMBAH PINTER NGRONGGO.
Untuk kategori Sing and Swing for Adult diraih oleh 6th Winner SPOT PERUM PERMATA JINGGA – TINALAN, 5th Winner SPOT AMANAH - REJOMULYO, 4th Winner SPOT IMAM BONJO (IJOL) - NGADIREJO, 3rd Winner SPOT GRAND BUJEL ENGLISH (GBE COMMUNITY) - BUJEL, 2nd Winner SPOT PURI ASRI 2 (PURES TWO) - TOSAREN dan 1st Winner SPOT TAMBAH PINTER - NGRONGGO.
Sedangkan untuk penganugerahan Kecamatan EMAS diraih oleh Kecamatan Mojoroto sedangakan Kelurahan EMAS berhasil diraih oleh Kelurahan Pojok, Kelurahan Ngronggo dan Kelurahan Tosaren.
Serta Figur Emas berhasil diraih Slamet Widodo dari Spot Pojok Cerdas, Habibah Zulaiha dari Jendela Ilmu Bawang, Iswahyuni dari Spot Super Two (2), Sorwarsi Patilini dari Bunda Kaliombo, Salamet Effendy dari Bimbingan Nusantara, Kutut Bambang K dari spot Wijaya Betet, Kelompok Belajar Tambah Pinter Ngronggo, Munawaroh dari TPQ Al-Kayat, dan Risa Indah dari Spot Katar Bismo.
Tutor terbaik diraih oleh Rima Atika Kurnia Ningtyas dan Nur Latifatul Khoir.