Suasana duka masih menyelimuti Kota Kediri atas kepergian Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah. Bahkan ribuan orang memadati Pondok pesantren Al-Ishlah, Minggu (16/2) untuk melepas jenazah Lilik Muhibbah ke tempat peristirahatan terakhir.
Diantara ribuan pentakziah, tampak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, sejumlah kepala daerah, Forkopimda Kota Kediri, para kiai, alim ulama dan sejumlah tokoh agama, dan jajaran Pemerintah Kota Kediri hadir untuk memberikan penghormatan terakhirnya kepada Lilik Muhibbah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Lilik Muhibbah. Khofifah Indar Parawansa mengenal Lilik Muhibbah sebagai sosok yang pantas untuk dijadikan role model bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang membangun keharmonisan dengan sangat baik. “Tidak pernah beliau menyampaikan satu katapun kebersamaan dengan Pak Wali ketika memimpin Kota Kediri. Harmony is partnership akan menjadi refrensi tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga untuk daerah-daerah yang lain. Artinya ada suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling apresiasi antara walikota dan wakil walikota. Sejauh saya bersama Bu Lilik tidak pernah terucap hal yang kurang harmonis. Mudah-mudahan nanti Pak Wali ketika berproses dengan DPRD akan bisa menemukan wawali yang dapat memberikan harmoni dalam memimpin Kota Kediri,” ujarnya.
Selain itu, Khofifah Indar Parawansa juga mengungkapkan bahwa Lilik Muhibbah juga bisa dijadikan refrensi dan inspirasi bagi semua perempuan yang berbasis pesantren. “Badan saya ini tadi bergetar agak lama karena beliau ini memang pejuang di lingkungan keluarga, pesantren, perempuan, dan di Muslimat NU. Beliau berjuang sangat keras untuk bisa mencapai prestasi ini. Bahwa ada ruang ketika kita berikhtiar dan bekerja keras bisa mendapatkan posisi yang strategis menurut saya. Seperti Bu Lilik yang juga Ketua Mulimat Kota Kediri dan wakil Walikota Kediri,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih dan kehilangan sosok Lilik Muhibbah yang telah dianggap seperti kakak. Ia mengenang bagaimana semangat Lilik Muhibbah saat menemani dirinya jalan kaki berkeliling Kota Kediri untuk berkampanye dan melihat kondisi lapangan. “Beliau tidak pernah mengeluh sama sekali dan tidak pernah berkonflik. Ini hal yang luar biasa yang bisa kita jadikan contoh bersama-sama. Beliau tidak pernah meninggalakan tugas yang saya berikan, semua diselesaikan. Ini menjadi tauladan bagi Pemerintah Kota Kediri bahkan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini berharap segala perjuangan yang telah dilakukan Lilik Muhibbah dalam Muslimat NU, PMI, dan organisasi wanita dapat diteruskan. “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas pekerjaan kita berdua dalam melayani panjenengan semua apabila mungkin ada salah baik itu disengaja ataupun tidak sengaja mohon dimaafkan. Saya mohon didoakan supaya Ibu Lilik Muhibbah husnul khotimah. Apa yang bisa dicontoh harus kita contoh bersama,” pungkasnya. (Dra/sk/rt)